Jawa Barat: Amankah Vaksinasi Anak ? Ini Komentar Dokter Spesialis Anak M. Yanuar Anggara

jejakkasus.co.id, CIREBON – Vaksinasi memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Namun tak jarang, bahkan banyak pertanyaan tentang vaksinasi anak yang diajukan kepada Dokter Spesialis Anak.

Beragam penelitian dilakukan oleh tenaga medis diseluruh dunia, bahkan juga dilakukan di Negara-Negara di Asia. Didapatkan, bahwa vaksin aman. Singkatnya, vaksin aman bagi anak.

Menurut World Health Organization (WHO), vaksinasi atau imunisasi dapat mencegah penularan dan infeksi penyakit, memperpanjang harapan hidup, juga bisa menghemat biaya pengobatan.

Jadi, Amankah Vaksinasi Covid-19 untuk Anak ?

jejakkasus.co.id melakukan wawancara eksklusif bersama dr. M. Yanuar Anggara, Sp.A., M.Kes., yang merupakan Dokter Spesialis Anak di Ruang Live Show Kantor Pusat Redaksi Media Nasional Jejak Kasus, Jalan Raya Pilang No. 147, Pilangsari, Kedawung, Cirebon, Jawa Barat (Jabar), Rabu (29/12/2021).

dr. Yanuar mengatakan, jadi ini menjawab tanda tanya dari beberapa orang tua.

“Mulai Desember 2021, Menteri Kesehatan (Menkes) merekomendasikan, bahwa anak-anak usia 6-11 tahun untuk dilakukan vaksinasi Covid-19. Latar belakangnya, bahwa ternyata kasus Covid-19 untuk anak juga lumayan banyak. Terbukti, dari total kasus Covid-19 keseluruhan, 13 persen itu adalah pasien anak. Kasusnya bervariasi, dari tanpa gejala sampai gejala ringan hingga berat,” jelas dr. Yanuar.

Lanjutnya, kemudian dari yang 13 persen ini menjadi sumber penularan buat yang dewasa, yang dirumah, dan bahkan sekarang anak-anak usia sekolah sudah mulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

“Hal itu bisa jadi sumber penularan bagi teman-temannya, apabila ada yang terkena Covid-19. Sehingga salah satu usaha, ikhtiar untuk mencegah semakin luasnya, merebaknya pandemi ini, salah satunya dengan vaksin,” tegasnya.

Lanjutnya, dan ternyata, dari hasil uji klinis, hasil penelitian, vaksin Covid-19 yang digunakan itu adalah vaksin Sinovac.

Sinovac itu memberikan kadar proteksi atau imun yang cukup tinggi. Jadi setelah disuntik, dua kali suntik ternyata antibodi terbentuk 97-100 persen,” tuturnya.

dr. Yanuar menyatakan, dari hasil pemantauan, ternyata paska vaksin, tidak ada efek samping atau kejadian yang berat, seperti sampai meninggal atau kematian.

Karena keamanan dan imun yang tinggi itu, sehingga BPOM pun mengeluarkan ijin penggunaan vaksin tersebut pada anak usia 6-11 tahun.

Adapun reaksi yang sering timbul, biasanya sekitar 10 persen saja, berupa nyeri bekas suntikan, merasa pegel dibekas suntikan. Hanya ada beberapa saja yang mengalami demam atau bengkak pada bekas suntikan, tapi itupun sangat jarang, dan hanya berlangsung sekitar dua hari, maksimal. Setelah dua hari, tidak ada lagi kaitan dengan efek vaksin tadi.

“Memang  buatan manusia tidak ada yang sempurna, tetapi dengan kita melakukan vaksin, tubuh kita sudah punya perlindungan, sehingga gejalanya bisa ringan atau sedang. Walaupun memang tidak seratus persen tetapi sangat-sangat efektif, efektifitasnya cukup tinggi. Jadi, kalau seseorang sudah divaksin, kemungkinan terkena Covid hanya 10 persen,” ungkap dr. Yanuar.

dr. Yanuar berpesan, untuk ibu-ibu, bapak-bapak semua yang punya anak usia 6-11 tahun tidak usah ragu untuk melakukan vaksin Covid-19, karena sama halnya dengan vaksin lainnya.

“Vaksin anak ini aman, kemudian sudah melalui uji klinis, BPOM juga sudah mengeluarkan ijin, sehingga dijamin keamanannya. Antibodinya sangat terbukti tinggi, yakni 97-100 persen, dan ini merupakan ikhtiar bersama agar pandemi ini segera berlalu,” pungkas dr. M. Yanuar Anggara mengakhiri wawancara eksklusif bersama Media Nasional Jejak Kasus. (Om JK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *