Bengkulu : Tempat Wisata Pantai Pasar Bawah Kurang Mendapat Perhatian Pemerintah

BENGKULU SELATAN- JK. Bagaikan gadis cantik yang dijuluki Kembang Desa, menjadi idaman setiap orang bila melihatnya. Demikian pula halnya dengan tempat Wisata Pantai Pasar Bawah.

Pantai ini tak kalah indahnya dengan Pantai-pantai lain di Indonesia. Pantai yang indah cantik dan menawan, lautnya yang landai menjadi idaman setiap pengunjung yang datang.

Pantai Pasar Bawah adalah termasuk Lautan Samudera Hindia terbentang luas dari Selatan ke Utara, dengan Lautnya yang banyak menghasilkan Ikan dan Udang.

Disamping tempat Wisata, Pantai Pasar Bawah juga tempat pengunjung membeli Ikan hasil tangkapan Nelayan.

Semua cerita keindahan yang ada dia Pantai Pasar Bawah itu hanyala gambaran alam yang tak terpelihara, faktanya Pemerintah tidak mau peduli dengan kondisi Pantai itu.

Pantauan awak media Jejak Kasus, di Pantai tersebut banyak sampah berserakan, terkesan tidak terurus. Para pedagang makanan tidak diatur dan sepertinya kurangnya kesadaran akan kebersihan di tempat tersebut. Selasa (21/7/2020).

Jika malam hari, pantai itu gelap gulita tanpa ada satupun penerangan lampu yang hidup, padahal setiap tahun pembangunan di lokasi Pantai Pasar Bawah terus berlanjut, namun sangat disayangkan setelah membangun tidak pernah ada perawatan dan kepedulian dari Pemerintah setempat.

Dinas Pariwisata dalam hal ini yang menangani bidang Wisata di Bengkulu Selatan termasuk lokasi Wisata Pantai, menjadi pertanyaan kita semua.

Dikemanakan uang restribusi Pantai yang diambil dari Parkir, Karcis masuk bila ada hiburan dan restribusi acara-acara tahunan seperti acara hiburan saat Lebaran, Tahun Baru.

Demikian pula para pedagang yang ada dilokasi Pantai, semuanya membayar restribusi.

Apakah ini semua masukan PAD di Sektor Pariwisata untuk kepentingan wisata itu sendiri. Awak media Jejak Kasus mencoba mewawancari salah satu pedagang yang ada dilokasi pantai Pasar Bawah

“MK dio” restribusi kami bayar dengan tanpa tarif resmi, artinya sewa tempat berdagang kami ini diminta sesuka hati, ujar MK dio. (ZRK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *