SERANG- JK. Hampir lebih dari 5 jam hujan turun mengguyur Perumahan TCP Desa Pelawad, Ciruas, mengakibatkan Banjir parah sepanjang Kali Prisen. Rabu (3/2/2021).
Wilayah Blok i dan Blok h nenjadi sasaran utama amukan banjir saat hari tersebut. Hujan turun deras sejak malam sudah terlihat sampai Shubuh dan air mulai naik di wilayah Perumahan TCP, Ciruas sepanjang wilayah Kali Prisen, khususnya Blok i dan h, bahkan seluruh sepanjang Ruas Kali mulai pukul 05.00 WIB sd pukul 13.00 WIB terus naik.
Kegiatan masyarakat sepanjang hari tersebut terpaksa stop total akibat air sudah masuk ke dalam rumah. Dan hampir seluruh rumah di Blok i dan h dimasuki air kurang lebih 10-15cm. Seluruh perabotan rumah harus diungsikan ke tempat yang lebih tinggi.
Dalam kejadian banjir tersebut, dipastikan tidak ada yang menjadi korban jiwa sekalipun Air Bah, namun dibuat menjadi ajang mainan anak-anak.
Dan seluruh warga bersatu padu dalam mengawasi lokasi banjir tersebut sepanjang Perumahan dan melakukan tutup portal seluruh Blok untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kejadian banjir besar yang terjadi tersebut baru pertama kali, walaupun hampir tiap tahun menjadi langganan, namun tidak sebesar banjir saat hari tersebut.
Debit air fokus masuk ke sepanjang Kali Prisen masuk dari tiga arah yaitu pertama arus balik dari Gorong-Gorong RS Hermina, kedua arus air dari Desa Prisen karena dataran tinggi, dan ketiga tidak adanya lagi rembesan atau buangan air di wilayah Sawah di wilayah Kali karena telah di urug oleh Pemerintah Desa Pelawad dan belum di keruk dan dibuatnya Drainase tembok sepanjang Kali.
Ketika di konfirmasi, seorang warga Blok i (Sur) 45 tahun yang juga sebagai Ketua Lingkungan Gang 5 menyampaikan kepada tim Jejak Kasus, banjir yang terjadi besar saat ini baru pertama kali selama 10 tahun lebih, dan hampir semua Blok sepanjang Kali tergenang dan khusus Blok i rumah semua hampir terendam
Beliau juga menyampaikan, debit air masuk karena belum di perbaikinya atau belum di temboknya drainase Kali Prisen tersebut.
“Banjir besar seperti ini karena belum di temboknya drainase Kali Prisen tersebut, sehingga tumpah ke Blok i ini, dan kami sebagai warga meminta aparat yang berkompeten segera menindak lanjuti karena sebelumnya sudah pernah di naikkan ke MusreNbang Desa Pelawad,” imbuhnya.
Hal senada juga di sampaikan Eza (50) seorang warga yang menjadi korban air sampai ke rumahnya. Kebanjiran fatal yang terjadi selain dari hujan yang berjam-jam, luapan air tidak bisa terserap karena air yang mengalir tidak ada lagi rembesannya karena telah di urug oleh Desa.
Sementara Draniase Sungai belum di tembok, “ya menurut saya terjadinya banjir separah ini, akibat selain hujan yang terus menerus juga belum di temboknya drainasi Kali Prisen ini, sehingga tumpah ke Blok i dan h karena berdekatan dengan Kali juga karena setelah di urugnya Sawah samping Kali, sehingga air tidak ada rembesan, karena selama ini memang ada banjir, tapi nasih bisa mengalir ke Sawah jadi aman” pungkasnya.
Sampai berita ini diturunkan, tim media masih menelusuri pihak Instansi terkait untuk progres perbaikan Kali tersebut. (Lsn)