Babel: Nelayan Beltim Ikuti Literasi Keuangan Masyarakat

jejakkasus.co.id, BELITUNG TIMUR – Sebanyak 180 Nelayan di Kabupaten Belitung Timur (Beltim) mengikuti Literasi Keuangan Masyarakat melalui Edukasi Keuangan bagi Nelayan berlangsung di Auditorium Zahari MZ yang dibuka oleh Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Khaidir Luthfi, Rabu (17/7/2024).

Kegiatan di hari kedua ini diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI dan Bagian Ekonomi Pembangunan Sekretariat Daerah. Sehari sebelumnya, Selasa (16/7/2024) kemarin, juga digelar kegiatan yang sama, namun untuk Perangkat Desa dan UMKM.

Kepala OJK Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Tito Adji Siswantoro mengungkapkan, di Pulau Belitung terdapat setidaknya 6.628 orang Nelayan. Nelayan Kecamatan Manggar menjadi Produsen Ikan terbanyak dengan total volume Produksi sebesar 18.403 ton.

“Kesejahteraan Nelayan menjadi kunci penting untuk bisa terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang diinginkan. Maka dari itu, Nelayan masuk ke dalam salah satu sasaran prioritas penerima sosialisasi edukasi keuangan, karena perannya yang strategis dalam perekonomian Indonesia,” ujar Tito.

Tito menyatakan, banyak potensi ekonomi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan juga banyak Wilayah Indonesia lainnya yang belum bisa berkembang secara maksimal, salah satunya dikarenakan kurangnya pemahaman dan akses keuangan masyarakat.

“Kegiatan edukasi juga rutin dilakukan kepada berbagai lapisan masyarakat, salah satunya yang kita hadiri hari ini. Melalui kegiatan pada hari ini, diharapkan masyarakat kita terutama Nelayan dapat semakin peka terhadap keuangan pribadi dan juga layanan jasa keuangan lainnya yang sekiranya tepat dalam menunjang kegiatan sehari-hari,” kata Tito.

Namun diakui Tito, meskipun kegiatan literasi dan edukasi keuangan telah dilaksanakan secara masif di berbagai daerah, baik perkotaan maupun perdesaan, masyarakat belum sepenuhnya terhindar dari jerat investasi ilegal, pinjaman online ilegal dan judi online.

“Bahkan, berdasarkan data OJK sejak 1 Januari 2023 s.d. 31 Mei 2024, terdapat keluhan masyarakat Provinsi Babel mengenai investasi ilegal sebanyak 13 keluhan dan pinjaman online ilegal sebanyak 347 keluhan. Pada keluhan pinjaman online ilegal, korban paling banyak mengeluhkan perilaku penagihan dan keberatan pencairan pinjaman tanpa persetujuan,” ungkap Tito.

Untuk itulah Mantan Kepala OJK Provinsi Bengkulu ini menghimbau, agar masyarakat berhati-hati apabila mendapatkan penawaran produk layanan jasa keuangan, baik itu investasi maupun pinjaman berbasis online. Masyarakat harus terlebih dahulu memastikan 2L, yaitu Legal dan Logis.

“Jangan mudah tergiur, pastikan aspek legalitasnya, apakah berizin dari OJK dengan mengeceknya melalui Kontak OJK di Nomor Telepon 157 atau melalui layanan Whatsapp di Nomor 081157157157. Lalu waspadai aspek Logisnya jika imbal hasil atau bunga yang ditawarkan tidak masuk akal dengan membandingkan pada rata-rata di produk atau layanan keuangan berizin di OJK,” pesan Tito.

Ratusan Nelayan yang mengikuti Literasi Keuangan Masyarakat melalui Edukasi Keuangan bagi Nelayan mengaku banyak memperoleh pengetahuan baru saat mengikuti kegiatan, terutama mengenai pemahaman pinjaman online, Kredit Usaha Rakyat dan Asuransi Bagi Nelayan.

Apalagi, seluruh Nelayan Kabupaten Beltim yang datang ke acara ini, otomatis langsung menerima Polis Asuransi Kecelakaan bagi Nelayan selama satu tahun secara cuma-cuma.

Salah satu Nelayan asal Desa Padang Kecamatan Manggar Okta (42) mengaku, jika dirinya tertarik dengan Asuransi bagi Nelayan, mengingat pekerjaannya sangat berisiko tinggi.

“Tadi ada informasi tentang Asuransi, hanya saja kita bingung gimana cara masuknya, dan nanti kalau ada apa-apa gimana cara ngambil duitnya,” ungkap Okta.

Ketertarikan ini menurut Okta karena Premi tahunan yang ditawarkan sangat terjangkau, yakni Rp 50.000 per tahun.

“Namun dengan santunan yang mencapai Rp 25 juta untuk kematian dan Rp 80 juta jika mengalami cacat tetap,” pungkasnya. (MR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *