Babel: Inovasi Pemanfaatan Kolong Bekas Tambang, Kelompok Aik Apau Desa Dendang Raih Juara 1 Teknologi Tepat Guna

jejakkasus.co.id, BELITUNG TIMUR – Mustaghfiri Asror dan Jono warga Kabupaten Belitung Timur (Beltim) berhasil meraih juara 1 lomba inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tahun 2024.

Juara 1 yang diraih Kelompok Aik Apau Desa Dendang Kabupaten Beltim tersebut masuk dalam kategori umum dengan inovasi pemanfaatan kolong bekas tambang sebagai usaha kemandirian pangan menggunakan metode rakit apung di Desa Dendang Beltim.

Dalam acara penyerahan hadiah pemenang lomba TTG tingkat Provinsi Kepulauan Babel berlangsung di Ruang Kerja Bupati Beltim, Selasa (9/7/2024).

Acara tersebut dihadiri Melta Indah selaku Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Beltim juga Mustaghfiri dan Jono.

Bupati Beltim Burhanudin mengapresiasi prestasi, kontribusi dan kerja keras mereka dalam inovasi teknologi tepat guna. Inovasi itu mampu mengembalikan kolong bekas tambang yang merupakan lahan kritis bekas tambang menjadi lahan produktif.

“Saya bangga dan bersyukur serta mengucapkan selamat kepada Mustaghfiri dan Jono telah meraih juara 1 lomba inovasi TTG tingkat Provinsi Babel,” kata Burhanudin yang akrab disapa Aan,

Aan mengatakan, inovasi ini tidak hanya mengatasi masalah lingkungan akibat tambang tetapi memberikan solusi inovatif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Jono manyampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan Pemprov Babel, Pemkab Beltim, dan dukungan semua pihak hingga kelompoknya mendapatkan juara 1 Tingkat Provinsi.

“Kami tidak menyangka dapat juara. Sebelumnya, kami diminta pihak perusahaan memanfaatkan lokasi bekas tambang. Lalu kami membuat rakit apung dari bambu untuk ditanam padi di Kecamatan Dendang. Ternyata berhasil dan sudah 4 kali panen,” ungkap Jono.

Pada kesempatan yang sama, Mustaghfiri menjelaskan, inovasi yang dilakukan berupa pemanfaatan lahan bekas tambang dengan menggunakan metode rakit apung sebagai media yang dapat digunakan untuk bercocok tanam di atas genangan air dan dapat mengembalikan kolong sebagai lahan kritis menjadi kolam produktif dengan perbaikan pH dan mikroorganisme dalam kolong.

Menurutnya, hasil dari pembuatan rakit apung tersebut dapat langsung digunakan dan dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan pertanian yaitu menanam tanaman pangan seperti tanaman padi di atas genangan air yang dalam.

“Semoga temuan ini bisa dijadikan contoh dan diterapkan di lokasi pasca tambang guna membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Beltim,” ujar Mustaghfiri. (MR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *