Ada Apa Antara Kota Bawang Merah Dengan Republik Korea Selatan

BREBES- Kedutaan Besar Republik Korea (Korea Selatan) resmi meluncurkan “Teko Nang Jawa” pada Senin, 2/9/2019 yang lalu. Dalam bahasa Jawa,”teko” artinya “datang”. Sedangkan “Teko Nang  Jawa” bisa  diartikan sebagai” datang ke Jawa”.

Tujuan dari program “Teko Nang Jawa” dalam rangka mempromosikan kebudayaan Korea yang sudah menjamur di Tanah Air. Namun, mengapa Brebes dipilih menjadi salah satu kota yang disinggahi” Teko Nang Jawa”? Padahal, kota ini kerap’ diacuhkan dari event kelas internasional.

Dubes Kim Chang-Beom pun menjelaskan: “Adasalah 1 perusahaan Korea  di Brebes, bergerak dibidang garmen yang paling besar. Pabrik ini mempekerjakan lebih dari 5.000 buruh WNI,”tuturnya.

“Dimulai di Brebes yang paling dekat dengan Jawa Barat, kemudian kami melintasi Tegal, Semarang, Salatiga, Boyolali, dan tujuan kami adalah Surakarta. Kota-kota ini adalah koridor industri yang banyak ditempati oleh perusahaan-perusahaan Korea. Jadi, kita akan
menawarkan K-culture event untuk pertama kalinya, untuk teman-teman Indonesia disana (baca:Karyawan Pabrik Garmen Brebes), yang mencari nafkah di perusahaan tersebut,” lanjut Dubes Kim.

Dubes Kim menambahkan, para pekerja tersebut nantinya akan membawakan arirang, lagu rakyat Korea yang sering dianggap sebagai lagu kebangsaan Korea dengan iringan gamelan.

“Ini adalah jenis kombinasi pertukaran kebudayaan dalam satu paket.” Pihak perusahaan, menurutnya, ingin memberikan semacam hadiah atau ucapan terimakasih kepada buruh-buruh tersebut, yang belum pernah mengenal atau mengetahui budaya Korea, seperti K-Pop atau kulinernya.

Acara Road show Kedubes” teko nang jowo” ini membuka kegiatan pertama kalinya di Brebes dengan titik kumpul di  Pabrik Korea Brebes“ Gempita Duo Budoyo (Korean Companya CSR Event)” seperti sudah dijadwalkan sebelumnya, yaitu pada pukul 12.00 WIB, Rabu (4/9/2019). Seperti disampaikan oleh salah satu anggota Serikat Buruh Indonesia – Cabang Brebes, “di Brebes itu Kanada Tujuh perusahaan  dengan total 14.500 pekerja Indonesia (WNI). Empat di sektor garmen, satu foot wear, satu  percetakan, dan satu lagi elektronik,”ungkap salah satu pengurus serikat, Arman.

“Kemudian, delegasi melanjutkan perjalanan ke Solo dan menggelar acara di Vastenburg Fort pada Kamisnya dan berlanjut ke Surabaya, selama  2 hari”,tuturnya kembali. (Dh.Adi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *