jejakkasus.co.id, EMPAT LAWANG – Sampah Menjadi Hiasan Jembatan Air Latak dan Jembatan Ponton Desa Padang Tepong, Kecamatan Ulumusi, Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (10/3/2025).
Selain di Jembatan Air latak dan Jembatan Ponton, banyak juga Sampah yang berserakan di penghujung Desa, seperti di Air Puti Perbatasan Desa Padang Tepong dengan Desa Tanjung Agumg yang tidak jauh dari SMPN 1 Ulumusi.
Padahal, Pemerintah Desa sudah menganggarkan Pengelolaan Sampah warga lumayan besar setiap tahunnya.
Setiap tahun, Pemerintah Desa Padang Tepong telah menganggarkan Pengelolaan Sampah milik warga 3 bulan Rp 13.500.000,- ditambah lagi kegiatan Pengelolaan Sampah milik warga dan Pasar Desa Rp 27.416.000,-.
Sehingga total jumlah Pengelolaan Sampah Desa Padang Tepong senilai Rp 40.916.000,- (Empat Puluh Juta Sembilan Ratus Enam Belas Ribu Rupiah) dalam satu tahunnya.
Seharusnya, Pengelolaan Sampah Pasar tidak dianggarkan melalui Dana Desa (DD), olehnya sudah ada Pungutan Karcis untuk kebersihan. Namun, Pemdes Padang Tepong tetap saja menganggarkannya.
Kemana uang tersebut?
Pantauan jejakkasus.co.id, masalah ini menjadi sorotan masyarakat maupun Publik, yang mana Jembatan Ponton dan Jembatan Air Latak di Desa Padang Tepong ini menjadi tempat favorit Pembuangan Sampah.
Sampah-Sampah tersebut banyak yang tersangkut di Besi Jembatan. Hal ini akan mengakibatkan Besi Jembatan akan mudah rapuh dimakan Karat, dan besar kemungkinan Jembatan tersebut mengalami ambruk.
Salah satu Pengamat Lingkungan mengatakan, masalah ini tidak bisa dibiarkan, Kepala Wilayah Camat dan yang berwenang harus mengambil tindakan.
“Kalau tidak, Jembatan tersebut akan mengalami ambruk oleh perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab jawab,” ungkapnya.
“Seharusnya, Pemerintah Desa dan masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan Desa, apalagi Jembatan. Ini adalah salah satu Aset Negara yang wajib di rawat dan di jaga bersama,” pungkasnya. (Sulman Paris)