jejakkasus.co.id, PALI – Seorang Jompo yang hidup sendiri tinggal di dalam Gubuk reot berlantaikan tanah yang tidak layak huni, hidup dengan kegelapan karena tidak ada aliran listrik, membutuhkan uluran tangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Diketahui, seorang Jompo tersebut bernama Hopia (80 Tahun) tinggal di Dusun I, Desa Suka Manis, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI.
“Selama sakit 3 bulan, saya terpaksa berobat dengan bayar, karena tak ada BPJS atau kartu kesehatan yang lainnya,” pengakuan Hopia kepada jejakkasus.co.id, Jumat (22/04/2022).
Di saat Pemkab PALI menggaungkan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-9 tahun, ada warganya yang Jompo bernama Hopia (80 Tahun) mengeluh sakit dan tak ada BPJS.
Kabupaten PALI, untuk pemerataan kesejahteraan dan kesehatan bagi rakyatnya ternyata masih ada yang belum tersentuh.
Pantauan jejakkasus.co.id, Jumat (22/04/2022), keseharian Hopia bekerja sebagai Buruh Tani di lahan-lahan warga yang memerlukan tenaganya sebagai Tukang Rumput, dikarenakan sudah tua (Jompo) dan sebatang kara.
Untuk makan sehari-harinya, Hopia hanya mengandalkan orang-orang yang dermawan dan bantuan dari tetangga-tetangga dekatnya.
Bahkan, demi menyambung hidup, seorang Jompo ini pun sambil berjualan Sapu Lidi untuk tambahan dari pendapatannya sebagi Buruh Tani.
Untuk masakpun masih menggunakan Kayu Bakar, yang mana pada umumnya masyarakat di Kabupaten PALI semua orang telah memakai Gas.
Alamsyah salah satu warga Kabupaten PALI ingin menyampaikan keluhnya seorang Jompo tersebut kepada Pemerintah Kabupaten PALI melalui awak media ini.
Meminta tolong, agar Pemerintah Kabupaten PALI memperhatikan warganya yang ada diperkampungan atau desa-desa yang belum terdata mendapatkan BPJS ataupun bantuan lainnya dari pemerintah.
“Ke depannya agar didata lagi, memang keadaan Uwah Hopiah ini benar-benar memprihatinkan. Uwah Hopiah hanya tinggal sendiri dengan rumah berlantaikan tanah tanpa ada listrik sedikitpun. Apabila hujan, atap rumahnya seperti bukan didalamnya rumah, karena sudah banyak atap yang bocor,” ungkap Alamsyah.
“Kami pernah mengusulkan untuk melakukan gotong-royong memperbaiki rumah ibu Hopia karena rumahnya tak layak, atapnya sudah banyak yang bocor, karena kami sebagai tetangga merasa kasihan dengan keadaan ibu Hopia ini. Semoga dengan adanya pemberitaan ini, ada respon dari Pemerintah Kabupaten PALI,” tambah Suryana tetangga Hopiah.
Senada dengan pengakuan tetangga-tetangga dekat Hopia, mereka menilai Hopia ini sudah sepatutnya mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten PALI, seperti bedah rumah dan pemasangan listrik.
“Kami sebagai masyarakat hanya berharap, pemerintah dapat turun secara langsung melihat kondisi Ibu Hopia, dan keadaan rakyat ini merupakan salah satu contoh masyarakat yang memerlukan uluran tangan dari pihak Pemerintah Kabupaten PALI,” kata warga.
Untuk diketahui, Hopia tinggal di Desa Suka Manis, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI, tepatnya di Dusun I. Bagi yang ingin membantu silakan datang langsung. (Ical/Red)