MUARA ENIM- JK. Arviyan Arifin resmi meninggalkan posisinya sebagai Direktur Utama PT. Bukit Asam Tbk (PT. BA) pada 5 April 2021. Meski begitu, segala kebijakan dan gebrakannya selama memimpin perusahaan mendapat apresiasi dari para pemangku kepentingan.
Salah satunya, apresiasi yang diberikan di Anugerah BUMN ke-10 yang diselenggarakan oleh BUMN Track. Dalam acara yang digawangi oleh Begawan BUMN Tanri Abeng ini, Arviyan meraih penghargaan CEO Visioner Terbaik. Kamis (8/4/2021).
“Pada penilaian Anugerah BUMN 2021, Dewan Juri tidak hanya melihat dari sisi pertumbuhan perusahaan tapi juga pada sisi ketahanan, khususnya dimasa pandemi Covid-19. Kami juga mengamati corporate governance-nya agar lebih komprehensif, sehingga kali ini diputuskan untuk menilai pemenang The Best di masing-masing kategori,” kata Ketua Dewan Juri sekaligus Menteri BUMN pertama Dr. Tanri Abeng, MBA.
Selain mendapat penghargaan CEO Visoner Terbaik, PT. BA juga mengantongi juara terbaik III kategori transformasi bisnis dan Organisasi. Arviyan Arifin kini digantikan oleh Suryo Eko Hadianto di PT.BA.
Dalam pesan perpisahannya kepada seluruh pegawai PT. BA, Arviyan mengatakan perjalanannya selama di PT. BA akan selalu menjadi memori tak terlupakan, dan Ia optimistis akan masa depan perusahaan yang bisa lebih cerah.
“Melihat kembali masa saya di Bukit Asam, kita telah menghadapi berbagai tantangan bisnis yang tampaknya tidak dapat diatasi, termasuk dengan berbagai kejutan yang tak pernah diduga. Kita berhasil mengatasi tantangan-tantangan itu, bahkan kita membuat Bukit Asam menjadi lebih baik dan jauh lebih kuat,” katanya.
Dalam lima tahun kepemimpinannya, PT. BA berhasil meningkatkan kinerja produksi Angkutan dan penjualan Batu Bara, serta membangun service level agreement untuk keperluan Pelanggan.
Selain itu, PT. BA juga memiliki sejumlah inisiasi yang tengah berjalan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas. Mulai dari pembangunan PLTU Sumsel-8 yang sudah mencapai 75%, kemudian merambah ke bisnis Listrik Energi terbarukan melalu Pembangkit Listrik tenaga Surya (PLTS), dan mengantarkan perseroan ke Gerbang Industri Hilirisasi dengan proyek mengubah Batu Bara menjadi Dimethyl Ether (DME) sebagai subsitusi Liquefied Petroleum Gas (LPG).
“Semua prestasi itu, tentu saja kita tujukan untuk mendorong nilai substansial perusahaan bagi para pemegang saham dan sebagi upaya menjadikan Bukit Asam sebagai perusahaan berkelanjutan,” pesannya. (Agung)