PAGAR ALAM- JK. Kematian tak memandang dimana dan kapanpun, seperti yang terjadi kepada Pelajar Muhammad Wiyoto (23 tahun) Warga Musi Banyu Asin, Dusun 4 RT 12, RW 04 Kelurahan Berlian Makmur ,Sumsel. Sabtu (06/02/2021).
Mahasiswa Universitas PGRI Palembang ini meningal dunia saat melakukan kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) bersama 29 orang, yang 10 orang dinyatakan peserta Diksar baru, dan 19 orang Panitia, di Kampung Empat Gunung Dempo, Kota Pagar Alam.
Informasi yang didapat di lapangan, Muhammad Wiyoto (Korban) datang ke Pagar Alam sejak tanggal 01 Pebruari 2021 bersama Mahasiswa/Mahasiswi lainya dalam rangka kegiatan Pencinta Alam.
Seperti yang diungkapkan Rizki (27) Alumni dari Universitas PGRI Palembang saat dikonfirmasi awak media mengatakan, kejadian ini bermula pada Jumat malam Sabtu sekitar pukul 23:00 WIB saat para mahasiswa sedang bercengkerama sambil menyalahkan Api Unggun, mungkin dikarenakan asap Kayu Bakar terhisap oleh Muhammad Wiyoto (Korban) sehingga mengakibatkan sesak napas.” Ungkapnya
Kemudian pada pukul 03:00 WIB korban kembali merasakan sesak, Rizki melaporkan ke Posko Balai Registrasi Gunung Merapi (Brigade) untuk meminta pertolongan, dan dibantu warga setempat langsung membawa korban ke Rumah Sakit RSUD Besemah Pagar Alam.
Pukul 06.45 WIB korban langsung dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) untuk mendapat pertolongan pertama.
“Namun sayang, nyawa korban tidak tertolong, Korban meninggal sekitar pukul 07.00 WIB pagi ini, sampai sekarang masih menunggu keluarga korban untuk menjemput.” Tegasnya
Kapolres Pagar Alam AKBP Dolly Gumara, SIK., melalui Kasat Reskrim Acep Yuli Sahara, SH membenarkan adanya kejadian tersebut, untuk penyebab meninggalnya mahasiswa Unirversitas PGRI Palembang tersebut berdasarkan hasil visum luar tidak ada tanda-tanda mengalami tindak kekerasan saat Diksar.
“Hanya saja, berdasarkan keterangan para saksi korban memang ada riwayat penyakit Asma”, ujarnya.
Sementara, Ketua Posko Balai Registrasi Gunung Merapi Dempo (Brigade) Kota Pagar Alam Arindi mengatakan bahwa, berdasarkan data registrasi di Posko Brigade memang benar ada kegiatan Diksar di areal Kampung IV Gunung Dempo dan semua peserta yang ada semuanya teregistrasi.
“Namun untuk kegiatannya sendiri bukan rana Brigade untuk melakukan pengawasan, kita hanya memastikan kalau memang benar ada kegiatan tersebut dan semuanya teregistrasi di Posko,” imbuhnya. (Sukarmin/Riska)