jejakkasus.co.id, PALI – Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Dr. Ir. H. Heri Amalindo, M.M., mengemukakan beberapa hal terkait peran serta Anak Bangsa dalam mengisi pembangunan di Negeri tercinta ini.
Ada beberapa catatan yang dikemukakan Heri Amalindo saat bincang-bincang bersama awak media Jejak Kasus, dikediamannya, Sabtu (03/12/2022).
Bahwa Manusia adalah Makhluk sosial, selalu berinteraksi dengan orang lain, di rumah, di sekolah, pasar, kantor, dan diberbagai tempat lainnya.
Kebutuhan untuk berinteraksi sama pentingnya dengan kebutuhan primer lainnya. Karena itu, manusia tidak bisa hidup normal tanpa orang lain, mereka akan saling membutuhkan, memberi dan diberi, menghargai dan dihargai, serta sederet aktivitas sosial yang lain.
Semuanya itu untuk memenuhi kebutuhan sosial, dan aktivitas sosial yang kita lakukan seharusnya memberikan manfaat kepada orang lain.
Menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain adalah impian setiap orang, termasuk saya, Karena kita hidup didunia sosial, kebermanfaatan kita bagi orang lain adalah sebuah prestasi yang gemilang. Besarnya manfaat kita kepada orang lain akan menjadikan kita pribadi yang lebih baik, lebih berkembang dan lebih kuat.
Banyak cara bisa kita lakukan untuk saling memberi manfaat kepada orang lain. Yang paling mendasar adalah melakukan setiap kewajiban kita sendiri dengan baik, dengan benar, sehingga tidak merepotkan orang lain. Apapun kewajiban kita sekarang, silahkan lakukan dengan baik dan benar.
Memang tidak secara langsung memberi manfaat kepada orang lain, tapi cukuplah menjadi dasar kita berinteraksi dengan orang lain. Jika setiap orang bisa melakukan kewajiban mereka sendiri dengan baik, orang lain bisa fokus dengan kewajiban mereka masing-masing.
Bayangkan efek yang ditimbulkan, jika kewajiban tidak kita jalankan dengan baik? Ada berapa banyak energi orang lain yang harus terkuras untuk membantu kita.
Kemudian, lanjut Heri Amalindo yang saat ini menjabat Ketua ORWIL ICMI Sumsel, bahwa hal lain yang juga bermanfaat bagi orang lain adalah membantu orang lain, karena keinginan kita sendiri, karena kita ingin, maka kita melakukannya.
Kita harus menghindari membantu orang lain karena syarat tertentu, karena perasaan ingin dihargai, apalagi dengan pamrih materi. Bukan membantu, tetapi malah hanya akan menjadi beban bagi orang lain. Tegakah kita menjadi beban orang lain?
Dua hal tersebut diatas mudah diucapkan, tetapi tidak mudah untuk dilakukan. Karena saya percaya tidak ada hal yang tidak mungkin, terutama dengan ijin Allah SWT, maka satu-satunya cara kita bisa melakukannya adalah dengan belajar.
Belajar melakukan kewajiban kita sendiri dengan baik, dengan benar, sehingga tidak merepotkan orang lain, dan belajar membantu orang lain karena keinginan kita sendiri, karena kita ingin, maka kita melakukannya.
Salah satu sikap yang harus tertanam dalam jiwa setiap Muslim adalah menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain. Terlebih, perintah ini terdapat dalam hadits Nabi SWA “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain,” (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al-Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah).
Ketika Anda memberikan manfaat kepada orang lain, sebenarnya manfaat tersebut juga akan kembali untuk diri sendiri.
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri,” (QS. Al-Isra : 7).
“Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang Mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, Allah akan menyelesaikan kesulitan-kesulitannya di Hari Kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan Niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat,” (HR. Muslim).
Lalu, bagaimana sih cara agar seseorang bisa bermanfaat bagi orang lain itu?
Berikut ada beberapa langkah agar seseorang bisa bermanfaat bagi orang lain, di antaranya:
Berniat Atau Ada Kemauan
Hal utama yang harus dimiliki seseorang ketika akan melakukan sesuatu pasti adanya kemauan. Misalnya, apabila seseorang mempunyai harta, maka dengan harta tersebut orang bisa memberikan manfaat kepada orang lain.
Selain harta, ilmu bahkan tenaga yang kita miliki sekalipun, bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Hal ini tentu tergantung dari niat atau kemauan seseorang dalam melakukannya.
Bertindak atau Take Action Now. Hal ini bisa dimulai dengan melihat sekeliling Anda. Apa ada yang bisa Anda bantu? Adakah yang bisa Anda lakukan?
Apabila Anda peka, maka pasti akan banyak yang bisa Anda lakukan untuk memberikan manfaat kepada orang lain.
Membiasakan diri atau menjadikan sebagai gaya hidup. Apabila memberikan manfaat kepada orang sudah menjadi kebiasaan Anda, maka Anda sudah mulai menjadi pribadi yang bermanfaat. Jika sudah menjadi kebiasaan dan menjadi gaya hidup Anda, maka Anda sudah mulai menjadi pribadi yang bermanfaat.
Yang tidak kalah penting agar kita benar-benar mendapatkan manfaat yang kita berikan kepada orang lain, kita harus ikhlas, karena ikhlas adalah salah satu kunci diterimanya amalan kita. Dan hanya amalan yang diterima Allah Jalla fii ‘Ulaah yang akan memberikan manfaat kepada kita baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Oleh : Dr. Ir. H. Heri Amalindo, M.M.
Ketua ORWIL ICMI Sumsel, 3 December 2022