Sumsel: Isu, Berita Penculikan Anak Marak di Media Sosial

jejakkasus.co.id, OKU SELATAN – Isu penculikan anak dibeberapa wilayah, khususnya Muaradua, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan (Sumsel) santer terdengar beberapa waktu terakhir.

Hal itu dimulai dengan beredarnya beberapa postingan di Media Sosial facebook berupa sebuah Poster dan vidio berisi pesan agar waspada terhadap aksi penculikan anak.

Gambar dan vidio tersebut diketahui tersebar di facebook dengan nama  Akun RI pada tanggal 30 Januari 2023 dengan narasi “koq tungguk pulau panggung penculikan sa qtini” dengan arti “sudah sampai di Pulau Panggung Penculikan nih”.

Postingan tersebut mendapat banyak reaksi dari pengguna facebook lain yang mempertanyakan kebenaran berita tersebut.

Amun berita penculikan kok galak ku tengis. Namun si kena culik qebak at mik berita ni, Hoax atau fakta berita sa?” (kalau berita penculikan sudah sering aku dengar, namun tidak ada orang yang diculik, beritanya ini berita hoax atau fakta-red). Komen pengguna facebook KAA.

Komenan tersebut dijawab “maaf kak Yuh, hoak Pi makwat ni galaq ni nyak ngenjuk pandai hati-hati. Soal ni hnji Jak grup sebelah nduh-nduh tyan sa MIT tyuh na” (maaf kak, saya tidak tahu itu benar atau tidak, karena dapat dari group sebelah. Saya memposting agar kita berhati-hati),” jawab RI.

Menanggapi berita tersebut, melalui pesan WhatsApp di Group Humas OKU Selatan, Kasat Reskrim OKU Selatan Akb Biladi Ostin, S.Kom., S.H., M.H., menyampaikan, bahwa hingga saat ini di wilayah OKU Selatan tidak ada laporan mengenai penculikan anak.

Tarmizi, S.E., M.M., Kasat Pol. PP dan Damkar menanggapi berita tersebut dengan respons yang baik.

Ditemui dikantornya, Tarmizi menyatakan, bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi langsung dengan Dinas Sosial (Dinsos) untuk mendata setiap warga yang dilaporkan mencurigakan di wilayah OKU Selatan.

“Kami mengimbau masyarakat untuk melaporkan siapapun yang mencurigakan diwilayahnya kepada pemerintah setempat, pihak Kepolisian maupun Dinas Sosial agar dapat ditangani,” ucapnya kepada jejakkasus.co.id, Selasa (31/01/2023).

“Kami akan mendata orang-orang yang dicurigai tersebut serta akan menanyakan asal usul mereka. Selanjutnya, jika tujuan mereka adalah mencari uang dengan cara menghibur menjadi Badut dsn sebagainya, kami akan berkoordinasi kepada Dinas Sosial soal penanganannya,” pungkasnya. (Ria/Red)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *