PRABUMULIH- JK. Awak media Jejak Kasus sambangi Kantor Kepalah Sekolah SMAN 1 yang terletak di Daerah Pasar 2 Prabumulih Utara, Sumatera Selatan, terkait dugaan ada pungutan dana kepada siswa-siswinya dengan alasansumbangan untuk bangunan sekolah.
Menurut informasi sebelumnya yang didapat bahwa, orang tua murid SMAN I Pasar 2 Prabumulih Utara sebagian tidak mampu untuk dimintai sumbangan tersebut.
Adapun nominal sumbangan cukup bervariasi yang menurut penjelasan Kepala Sekolah SMAN I Maashobirin, S.Pd., M.Pd., “dari seluruh murid, siswa-siswi sebanyak 640 itu sumbangannya juga bervariasi, mulai ada yang senilai Rp 3 juta, Rp 2 juta, Rp 1.8 juta, Rp 1,5 juta, Rp 800 ribu, Rp 500 ribu dan Rp 300 ribu”. Jelasnya Kepsek.
Lanjutnya, itu dibayarnya bisa nyicil, yang penting cukup dengan yang di setujui saat rapat, karena itu sudah menjadi kesepakatan sekolah dan wali murid. Jelas Kepsek Maashobirin kepada awak media Jejak Kasus. Jumat (23/10/2020).
“Bukan paksaan, saya selaku Kepala Sekolah juga sudah memberi keringanan dengan di cicil,”ucapnya.
Sementara, pihak media mendapat informasi dari pihak sekolah ada yang berpesan kepada siswa dan siswi, jika tidak mampu membayar sumbangan, dianjurkan untuk meminta Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), dianjurkan untuk meminta kepada Lurah setempat.
Atas anjuran tersebut, beberapa wali murid merasa ada ketersinggungan dengan ucapan dari salah satu Guru yang dilontarkan kepada wali murid untuk meminta Surat Miskin tersebut.
Menurut Kepala Sekolah Maashobirin, S.Pd., M.Pd. menjelaskan, kalau memang ada wali murid yang tidak bisa atau keberatan membayar sumbangan, itu kan ada beberapa sumbangan yang bervariasi, silahkan memilih.
Maashobirin, S.Pd., M.Pd. juga menjelaskan bahwa, uang sumbangan itu untuk membangun sekolah jika ada yang sudah tidak layak, juga untuk membangun Pos Sekuriti dan untuk yang lainya.
Terkait Dana BOS, Maashobirin, S.Pd., M.Pd. mengatakan, kalau uang dari DanaBbos memang tidak dibagikan pada anak-anak, karena uang Dana BOS untuk operasional di sekolah dan juga sebagian untuk membayar Gaji Guru Honorer.
Guru Honorer di SMAN 1 ada 11 orang, itupun gajinya tidak sama, beda-beda. Terkait berapa nominal Gaji Guru Honorer, Kepala Sekolah Maashobirin, S.Pd., M.Pd. tidak berkomentar, diam saja.
Media menanyakan, apakah tidak ada bantuan dari Provinsi, jawabnya, “ada, jika kita mengajukanProposal dulu baru dapat bantuan, jika diberi bantuan oleh Provinsi itu pun digunakan untuk bangunan sekolah, Uang Dana BOS juga untuk bangunan dan yang lainya, ujarnya.
Kepala Sekolah Maashobirin, S.Pd., M.Pd. juga mengatakan, “bagi murid yang tidak mampu juga boleh tidak menyumbang, tapi tetap diharapkan juga untuk dapat menyumbang”, pungkasnya. (Yus)