MUARA ENIM- JK. Merebaknya Virus Corona (Covid-19) di tanah air mulai memberikan dampak pada usaha Batu Bata di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatara Selatan.
Tren penjualan Bata Merah ini bahkan merosot tajam dibandingkan sebelum Virus ini mewabah. Seperti di Dusun 7 Desa Ulak Bandung, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Muara Enim, yang menjadi sentra pembuatan Batu Bata di Kabupaten ini.
Sejak Covid-19, sejumlah pemilik usaha Batu Bata terpaksa merumahkan pekerjanya dan mengurangi produksi.
Seperti yang dialami Khuswono (40) Warga Dusun 7 Desa Ulak Bandung, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Muara Enim, Selasa (6/5/2020).
“Sebelum Pandemi Covid-19 bisa menjual Batu Bata tersebut sebanyak 20 Ribu buah Batu Bata satu kali dalam 1 Minggu, kini untuk menjual 20 Ribu Batu Bata tersebut satu kali dalam kurun waktu 1 bulan,” kata Khuswono pada jejakkasus.co id, di Bangsal Batu Batanya.
Khuswono mengisahkan, biasanya ia mendapatkan keuntungan dari penjualan Batu Bata selama 1 bulan dengan hasil lebih kurang 6.000.000 (enam juta rupiah) itupun kotor, bersihnya lebih kurang 3.000.000 (tiga juta rupiah) perbulan.
“Semenjak wabah pandemi Covid-19 ini pemasukan saya menurun drastis, buktinya sudah 1 bulan ini Batu Bata saya belum laku juga. Akibatnya, karyawan yang bekerja di tempat saya ikut stop bekerja, karena dampak Covid-19 ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut Khuswono mengatakan, untuk sementara dalam bulan ini alhamdulillah istri saya bertani padi, dan menghasilkan Beras, disanalah kami makan untuk sehari-hari sementara ini.
Khuswono, pengrajin Batu Bata mengaharapkan agar Pemerintah khususnya Kabupaten Muara Enim dapat memberi solusi kepada pengusaha kecil, sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup.
“Saya berharap kepada Pemerintah khususnya Kabupaten Muara Enim untuk bisa mencari solusi bagi usaha kecil seperti kami ini,” pintanya. (Adt, JK)