Sumsel: Bupati Lahat Hadiri Acara Penilaian Kinerja Penanganan Stunting

jejakkasus.co.id,  PALEMBANG – Bupati Lahat Cik Ujang hadiri acara penilaian kinerja Kab. / Kota dalam pelaksanaan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting terintegrasi di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021. Bertempat di The Zury Hotel, Kamis (16/6/2021 ).

Bupati Cik Ujang didampingi Asisten III, Kepala Bapeda dan jajaran Kepala Dinas Kab. Lahat diantaranya, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Kepala Dinas DPMD, Kepala Dinas Perdagangan dan Disperkim.

Adapun tim penilaian kinerja Pemerintah Kabupaten / Kota se-Sumsel dalam pelaksanan Stunting terintergritas oleh Joni Awaludin didampingi tim dari Bappeda Provinsi Sumatera Selatan, Dinkes Provinsi Sumatera Selatan, DPMD Provinsi Sumatera Selatan, DKPP Provinsi Sumatera Selatan, Disperkim Provinsi Sumatera Selatan,

Bupati Lahat Cik Ujang menyampaikan, “Kabupaten Lahat memiliki luas 4.300 meter persegi dengan jumlah penduduk 431.394 jiwa, juga memiliki 24 Kecamatan, 360 Desa dan 17 Kelurahan, batas wilayah Kabupaten Lahat berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim, juga berbatasan dengan Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, Kota Pagar Alam dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Empat Lawang. Kabupaten Lahat juga telah mempunyai pecahan Kabupaten / Kota di SumSel.

Perencanaan pembangunan jangka menengah Kabupaten Lahat tahun 2019 sampai tahun 2023, Perda No. 2 tahun 2020 tentang Perda Kota Layak Anak tentang pengukuran Balita pendek atau stunting, Perbub No. 47 Tahun 2007 tentang Unit Pelaksanaan Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak atau UPT PPA. Aksi penurunan percepatan stunting, data tahun 2019 ada 821 orang, tahun 2020 menjadi 1.821 orang.

Tahun 2019 ada 11 Lokus Stunting terdiri dari 9 Desa dan 2 Kelurahan, dapat diketahui tahun sebelumnya ada 5 Desa dan 1 Kelurahan yang mengalami peningkatan kasus stunting dikarenakan jumlah Balita yang diukur pada tahun 2019 = 60,4%, sedangkan di tahun 2020 menjadi 80,3,3%, untuk 4 Desa dan 1 Kelurahan mengalami penurunan kasus stunting dikarenakan intervensi yang tepat sasaran,” terangnya. (Tim JK/ed. Fauzi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *