Sumbar: Pariwisata Kota Sawahlunto Dibanjiri Wisatawan Luar Provinsi

jejakkasus.co.id, SAWAHLUNTO – Disaat daerah lain masih berkutat menghadapi pandemi Covid-19 melalui kegiatan vaksinasi massal, Kota Sawahlunto saat ini telah berada pada status PPKM Level I, dimana capaian vaksinasi di Ibukota Kebudayaan Indonesia tersebut telah mencapai angka 99,22 % lebih wajib vaksin.

Dengan kondisi daerah yang berada pada PPKM Level I, serta sesuai dengan Surat Edaran (SE) Walikota Sawahlunto Nomor 360/551/BKP PBD/SWL/2021, maka objek-objek wisata yang ada terbuka untuk umum dan siap menyambut para wisatawan yang datang berkunjung, khususnya dalam moment libur tahun baru 2022 ini.

Terlihat pada salah satu pusat keramaian di Kota Tua tersebut, yaitu di Lapangan Segitiga (Lapseg) meskipun kondisi cuaca kurang mendukung, namun lokasi yang juga merupakan pusat jajanan kuliner ini ramai oleh pengunjung yang datang untuk bersantai sambil menikmati aneka jenis makanan tradisional yang berasal dari berbagai daerah di Nusantara maupun modern yang tersedia, termasuk salah-satunya di Warung Pak Harto, minggu (02/01/2022).

Di Warung Pak Harto yang juga menyediakan hiburan musik bagi yang suka berkaraoke, nampak kelompok – kelompok pengunjung yang tengah menikmati hidangan yang tersedia, diantaranya Hendri Wali Nagari Gunung Toar, Desa Teberau Panjang, Kecamatan Gunung Toar, Kabupaten Kuantan Senggigi yang datang bersama isteri dan anggota keluarga lainnya.

Ia menyebutkan, bahwa ini adalah kunjungan yang keempat kalinya ke Kota Sawahlunto. Kali pertama ia datang pada tahun 2018 saat mengikuti acara Gowest bersama rekan-rakan lainnya, dan setelah itu, ia selalu merasa ingin kembali datang berkunjung ke kota yang sarat dengan peninggalan sejarah dari Zaman Kolonial Belanda ini.

“Kotanya kecil namun indah dan banyak peninggalan bersejarah yang dapat di kunjungi. Sebelum mampir ke Warung Pak Harto yang jadi langganan saya setiap datang berkunjung, kami telah berkeliling ke objek – objek wisata yang ada seperti ke Puncak Polan, Puncak Cemara, Stasiun Kereta Api,musium Goedang Ransoem,Lobang Mbah Suro dan Objek Wisata Kandi, kata hendri lebih jauh.

“Insya Allah, bila ada rezeki dan umur panjang, saya pasti akan kembali datang ke kota ini bersama keluarga untuk berlibur serta melihat peninggalan-peninggalan sejarah yang ada,” kata Wali Nagari Hendri.

“Suasananya tenang, dan yang paling berkesan adalah tegur sapa warga, sehingga kami merasa betah dan tidak merasa sebagai orang asing disini,” timpal Nita Kurniawati, MIM., isteri Hendri yang berprofesi sebagai Guru Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Teluk Kuantan.

Ujang Owner Cafe Pak Harto dalam kesempatan yang sama menyampaikan, setiap harinya ada saja wisatawan yang mampir, baik itu secara perorangan maupun kelompok yang berasal dari berbagai daerah yang ada dalam Provinsi Sumbar maupun dari luar Provinsi, bahkan mancanegara.

“Ada yang datang sebagai wisatawan yang ingin melihat dan menelusuri bangunan-bangunan bersejarah maupun yang datang ingin bernostalgia atau reunian mengenang kembali kisah masa lalu saat berdomisili atau pernah bertugas di Kota Tambang ini,” ungkap Ujang. (Yanto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *