Jejakkasus.co.id, LAHAT – Ketua LSM Lapisan Pemantau Situasi (LAPSI) Kabupaten Lahat, Khoiri, menemukan adanya dugaan kejanggalan pada proyek pembangunan jembatan di Desa Pagar Gunung, Kabupaten Lahat. Temuan tersebut disampaikan oleh Khoiri kepada wartawan.
Proyek jembatan yang dikerjakan oleh CV. D A N itu menghabiskan anggaran yang cukup fantastis, yakni sebesar Rp9.899.959.723.00. Namun, menurut keterangan warga setempat serta hasil pantauan langsung di lapangan oleh Ketua LSM LAPSI Lahat, proyek tersebut diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis.
Khoiri menyampaikan beberapa poin temuan di lokasi proyek, antara lain:
- Tidak ditemukan papan informasi proyek di lokasi pekerjaan.
- Kualitas coran diduga kurang baik karena hanya menggunakan sedikit kerikil dan batu pecah, serta bercampur dengan batu berukuran besar (disebut warga sebagai “batu mangga” atau “batu bujang”).
“Kami dari LSM LAPSI menduga kuat bahwa pembangunan jembatan ini tidak akan bertahan lama. Hal ini menimbulkan kesan bahwa pengerjaan proyek dilakukan secara asal-asalan,” ungkap Khoiri.
Saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, PPTK Dinas PUPR Kabupaten Lahat, Ayeng, enggan memberikan penjelasan lebih lanjut terkait proyek tersebut.
Hal serupa juga terjadi saat konfirmasi dilakukan kepada Ahmat Hartawan dan Kepala Dinas PUPR Lahat, Subran, yang juga tidak memberikan tanggapan apapun.
Khoiri menilai sikap tertutup dari pihak-pihak terkait mencerminkan ketidakprofesionalan dalam pelaksanaan tugas, serta bertentangan dengan prinsip transparansi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
“Kami menduga proyek ini sarat dengan praktik korupsi berjamaah demi memperkaya diri sendiri,” tegas Khoiri.
LSM LAPSI Kabupaten Lahat berencana melaporkan proyek pembangunan jembatan tersebut kepada aparat penegak hukum, yakni Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan dan Polda Sumatera Selatan, dengan harapan agar proses hukum dapat ditegakkan secara adil sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(Ical/Robby)