jejakkasus.co.id, BELITUNG – Ekspedisi Berkelanjutan Dayung Jelajah Nusantara (DJN) 2024, dengan tajuk “Belitong Sea Kayak Expedition”, segera menyelesaikan pengarungannya di kawasan pesisir Belitung.
Sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan, tim ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara bekerja sama dengan PT Eigerindo MPI, Eiger, Yayasan Wanadri melakukan penanaman dan pemeliharaan 10.000 bibit mangrove tepatnya di Dusun Dudat, Desa Lassar, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung, Kamis (12/09/2024).
Penanaman dan pemeliharaan mangrove ini dilaksanakan di dua lokasi utama, yakni Dusun Dudat, Desa Lasar, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung (kamis) dan Kuale Tambak, Desa Sukamandi, Kabupaten Belitung Timur pada hari Jumat 13 September 2024.
Aksi ini diharapkan dapat berkontribusi pada konservasi hutan mangrove yang berperan penting dalam menjaga ekosistem pesisir dan terintegrasi dengan kawasan wisata.
Febby Nugraha, Ketua divisi lingkungan Yayasan Wanadri menyebutkan, setiap area mangrove memiliki tantangan yang berbeda. Kawasan mangrove di area Dudat diperlukan untuk penebalan area mangrove, sedangkan di area Sukamandi, kawasan mangrove terancam dengan adanya aktivitas penambangan liar. Begitupun juga berbeda tantangannya di Subang, Jawa Barat dengan tantangannya banjir robs dan abrasi.
Sebagai langkah awal, penanaman bibit mangrove dilakukan di hari Kamis, 12 September 2024, seluruh rombongan bertolak ke Dusun Dudat dari Kantor Desa Lassar, Kecamatan Membalong, Belitung.
Febby juga berharap, Kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya menjaga ekosistem pesisir dan hutan mangrove untuk keberlanjutan lingkungan.
“Warga tidak lagi sekedar menanam, namun diajak untuk tanam dan rawat mangrove. Mangrove nantinya akan meningkatkan kembali hasil tangkap nelayan serta memberikan ruang baru untuk ekowisatanya,” harapnya.
Ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara (DJN) merupakan ekspedisi berkelanjutan yang diselenggarakan Wanadri sejak tahun 2023 lalu dan bertujuan untuk menjelajahi pesisir tanah air, membantu mempublikasikan potensi wisata serta ikut berupaya menjaga kelestarian alam Indonesia.
“Pada tahun 2024 ini, ekspedisi ini juga bekerjasama dengan Tanjung Kelayang Reserve dan fokus pada pesisir Belitung dengan salah satu misinya membantu pelestarian hutan mangrove,” pungkasnya.
(MR)