Operasi Siaga Cegah Karhutla Upaya Melindungi Warga

PALI– Pelaksanaan operasi gabungan dalam pencegahan maupun penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten PALI merupakan bentuk tanggung jawab petugas gabungan untuk melindungi masyarakat.

Hal ini disampaikan Komandan Dandim 0404/Muara Enim, Letnan Kolonel (Letkol) Inf. Syafruddin melalui Komandan Koramil 404/03 Talang Ubi, Kapten Mulyadi, pada apel penutupan operasi siaga darurat pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan serta lahan di Kabupaten PALI, Provinsi Sumatera Selatan, pada Sabtu (30/11/2019).

Apel penutupan dipimpin inspektur upacara Danramil 404/03 Talang Ubi, Kapten Inf. Mulyadi, yang diikuti tim karhutlah yang terdiri dari jajaran TNI, Polri serta BPBD Kabupaten PALI, berlangsung di Lapangan Koramil Talang Ubi.

Dalam sambutan Dandim 0404/Muara Enim yang dibacakan Danramil 404/03 Talang Ubi, Kapten Inf. Mulyadi, mengapresiasi kerja keras Satuan Tugas Gabungan Penanganan Karhutla Kabupaten PALI. Tim gabungan telah optimal melaksanakan tugasnya dengan pengerahan segala daya dan upaya, tenaga maupun pikiran. Dijelaskan Kapten Mulyadi, ditutupnya kegiatan operasi siaga karhutlah ini sesuai instruksi dari pemerintah pusat yang mana pada 30 November 2019 sudah resmi ditutup.

“Hari ini sesuai instruksi pemerintah pusat, operasi karhutlah ditutup dan anggota dikembalikan sesuai instansi masing-masing. Selama lima bulan ini tim karhutla yang berjaga di posko di lima kecamatan Kabupaten PALI, sudah bekerja dan menjalankan tugas dengan baik dalam menanggulangi kebakaran. Ucapan terima kasih dari komandan kami kepada tim yang sudah bekerja selama lima bulan ini dalam menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan, itu ucapan dari komando pusat,” tegas Mulyadi.

Di tempat yang sama, Kepala BPBD PALI, Junaidi Anuar menyampaikan rasa senang tergabung dalam tim operasi siaga darurat pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan serta lahan di Kabupaten PALI.

“Berkat operasi ini anggota TNI dan Polri, satu persatu menjadi kenal. Moment ini selalu kami rindukan. Meski kegiatan sudah selesai dan ditutup, persahabatan tetap terjalin,” ucap Junaidi. Selama menjalankan tugas dalam penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan, tidak ada insiden yang berarti. (ST)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *