jejakkasus.co.id, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan saat memimpin Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Negara, Jakarta, Senin (29/11/2021).
Ratas tersebut membahas evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) serta membahas varian baru Covid-19 Omicron dan kesiapan jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Presiden Jokwi ingin, Presidensi Indonesia di G20 dimanfaatkan untuk menunjukkan kepemimpinan RI di mata Internasional.
Sebagai Presidensi G20, Jokowi mengatakan, Indonesia telah dipercaya memimpin pembangunan dunia.
“Sekarang ini kita memimpin negara-negara terkaya dunia untuk membangun dunia yang lebih baik, yang lebih berkeadilan bagi kita semua, bagi masyarakat masa depan dunia,” kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni GMNI, Senin (6/12/2021).
Jokowi mengibaratkan kerja keras Indonesia di Presidensi G20 layaknya perjuangan Soekarno ketika mendukung negara-negara jajahan memperoleh kemerdekaan.
Perjuangan itu juga diibaratkan seperti perjuangan Bung Karno dalam memimpin kedaulatan negara-negara Asia Afrika.
Jokowi ingin, momentum Presidensi G20 dimanfaatkan Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang.
“Ini sebagai momentum untuk menunjukkan kepemimpinan Indonesia di dunia Internasional, kepemimpinan Indonesia untuk mewarnai arah dunia,” ujarnya.
Jokowi mengatakan, dunia yang semakin terbuka belakangan ini melahirkan gelombang globalisasi.
Sementara, globalisasi melahirkan dunia yang hiperkompetisi. Oleh karenanya, ia ingin Indonesia memenangkan kompetisi, baik Dalam Negeri, di Pasar Global, dan Pasar Luar Negeri.
Presiden ingin Indonesia menemukan cara-cara baru untuk lebih unggul dan mendahului negara lain.
Lanjutnya, untuk mencapai hal itu, tidak mungkin Indonesia menggunakan tangga yang sama seperti yang dipakai negara-negara maju dahulu. Guna mendahului kereta lainnya, tidak mungkin RI menggunakan Rel yang sama.
Jokowi meminta seluruh elemen Bangsa mencari “rel-rel” dan “tangga-tangga” baru. Jika hal itu tak dilakukan, ia pesmistis Indonesia bisa mendahului negara lain.
“Oleh karena itu, kita tidak cukup hanya naik tangga, kita harus melompat. Kalau tidak melompat ya jangan berharap kita bisa mendahului negara-negara lain yang sudah lebih maju dari kita,” pungkas Presiden Jokowi. (Ratu-001)