jejakkasus.co.id, MUARA ENIM – Diduga kurangnya perhatian dan tanggung jawab terhadap keselamatan dan kenyamanan santri dan santriwati, masyarakat meminta Kementerian Agama (Kemenag) untuk menutup Ponpes Al-Haromaen, Kecamatan Semendo Darat Laut, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Sabtu (26/10/2024).
Hal ini disampaikan RF warga masyarakat yang mengatakan, Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Haromaen tidak bisa menjaga keselamatan dan ke nyamanan santri dan santriwati.
“Baru beberapa hari ini terjadi santriwati mengalami luka robek pada muka dan bibir karena tertimpa sengĀ akan tetapi tidak ada pertanggung jawaban dari pihak Ponpes Al-Haromaen,” ujarnya.
Sementara atas kejadian ini, Humas Ponpes Al-Haromaen menyangkal dan membuat klarifikasi karena beredarnya berita di berbagai media.
Dalam klarifikasinya mengatakan bahwa pihak Ponpes tela membawa korban ke Rumah Sakit Pratama dan sudah memberikan uang sebesar 500 ribu rupiah.
Namun klarifikasi tersebut justru berbanding terbalik dengan jawaban orang tua korban yang mengatakan bahwa hanya menerima uang 200 ribu rupiah dari pihak Ponpes Al-Haromaen.
“Uangnya masih utuh disimpan kami,” tutur orang tua korban saat ditemui jejakkasus.co.id.
Merasa tidak tahan dengan kondisi anaknya yang mengalami luka serius, maka orang tua korban membawa anaknya ke Rumah Sakit Umum H. Rabain Muara Enim.
Dalam insiden ini, keluarga butuh kepedulian dan rasa tanggung jawab karena kejadian musibah ini di dalam komplek pondok pesantren.
“Memang kami tidak mengharapkan kejadian ini, ini musibah tapi sebagai lembaga pendidikan yang profesional pondok pesantren harus beritikad baik dan menyesuaikan kebutuhan keselamatan dan kesehatan santriwati yang terkena musibah,” jelas keluarga korban.
Sampai berita ini diterbitkan belum ada pihak dari struktur kepengurusan Ponpes Al-Haromain yang datang ke rumah sakit.
(Agus PS)