Lampung : Tanpa Plang Proyek, Pengecoran Bahu Jalinsum Lampung Utara Diduga Proyek Siluman

LAMPUNG UTARA- JK. Proyek pengecoran Bahu Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung diduga proyek siluman. Pasalnya, proyek pengecoran Bahu Jalan di Jalinsum ini tidak memasang papan informasi (Plang-proyek). Rabu (3/2/2021).

Proyek pengecoran Bahu Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Lampura ini ditaksir menelan anggaran mencapai puluhan milyar. Selain tidak ada plang proyek, disejumlah titik pengecoran bahu Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) itu sudah mengalami kerusakan.

Dikatakan Romi, warga Lampura yang kerap melintas dijalan tersebut, proyek Jalan Lintas Sumatera dari dahulu selalu tidak pernah ada papan informasi nya.

“Entah apa penyebabnya, dari dahulu kalau urusan kerjaan Jalan Lintas ini pasti gak ada papan informasi nya, padahal itu penting,” kata Romi.

Masih kata Romi, dia berharap pihak-pihak yang berkompeten untuk segera turun mengkroscek pekerjaan Proyek pengecoran Bahu Jalan Lintas Sumatera tersebut.

“Sudah seharusnya Pemerintah harus memperhatikan dan mengawasi secara ekstra dalam pekerjaan mega proyek begini. Agar kalau Oknum-oknum nakal yang akan mencari keuntungan pribadi atau golongan, dapat dipersempit ruang geraknya,” ungkapnya.

Sementara, salah satu pekerja di lokasi pengecoran Bahu Jalan tersebut, pekerjaan tersebut dikerjakan oleh PT Bumi Lampung Persada (BLP) dan sebagai pengawas proyek tersebut bernama Usman.

“PT BLP (Bumi Lampung Persada) pengawasnya namanya Usman orang Terbanggi (Lamteng),” ujar pekerja yang enggan menyebut namanya.

Dijelaskannya, pekerjaan pengecoran Bahu Jalan tersebut di mulai dari wilayah terbanggi (Lamteng) sampai ke Daerah Sekincau (Lambar).

Selanjutnya, pekerja tersebut menyarankan agar media menghubungi Usman selaku pengawas proyek tersebut.

“Ini Nomor Handphone nya, 0853****0443 Hubungi saja bang,” ungkap salah satu pekerja.

Terpisah, Usman yang disebut sebagai pengawas proyek tersebut, saat dihubungi walau dalam keadaan aktif, namun tidak merespon, dan dihubungi via pesan WhatsApp tidak membalas hingga berita ini diterbitkan. (Angga)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *