TANGGAMUS- JK. Dalam rangka menyalurkan aspirasi masyarakat ingin memiliki Jalan Rabat Beton dipinggir Pantai, Pejabat Sementara (PJS) Kepala Pekon Tanjung Agung, Kecamatan Kota Agung Barat, Kabupaten Tanggamus Herwansyah, SE., berhasil menyiasati pembangunan Rabat Beton di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu sejalan dengan keinginan yang disampaikan oleh masyarakat saat di dalam forum Musdes beberapa waktu silam, sebab bagaimanapun juga untuk pembanguna fisik tahun 2020 bisa dikatakan nihil, karena Anggaran Dana Desa (ADD) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang ada kebanyakan dialokasikan ke Bantuan Langsung Tunai (BLT) sesuai dengan Peraturan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Permendes PDTT) Nomor 6 Tahun 2020.
Saat dikonfirmasi awak media di ruang kerjanya, Herwansyah menyampaikan, pembangunan Rabat Beton kali ini kita alokasikan di Dusun Tanjung Agung Pantai, karena ini salah satu akses jalan yang dilalui masyarakat untuk mengeluarkan hasil para Nelayan yang mayoritas mata pencahariannya melaut. Selasa (29/12/2020).
”Jalan ini salah satu akses yang digunakan para Nelayan untuk membawa Ikan hasil tangkapan mereka untuk dijual, jalan ini awalnya adalah Pasir. Jadi kalo kendaraan roda dua lewat sering terpeleset disebabkan Pasirnya bergeser.”
” Harapan saya, dengan dibangunnya jalan ini bisa bermanfaat dan mempermudah masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari, baik masyarakat lokal maupun pendatang, karena lokasi ini selain masyarakat lokal melakukan aktivitas untuk melaut, juga sering datang pengunjung dari luar Pekon sekedar untuk jalan-jalan pada hari-hari tertentu,” jelas Herwan baru-baru ini.
Di tempat terpisah, beberapa masyarakat Pekon Tanjung Agung Siman dan Muzani merasa sangat antusias dan berterima kasih kepada seluruh Jajaran Pemerintah Pekon Tanjung Agung atas dibangunnya jalan ini.
”Saya sangat berterima kasih atas dibangunnya jalan Rabat Beton ini, karena selama ini kami kalau lewat menggunakan kendaraan roda dua sering terpeleset, apalagi kalau sedang membawa beban berat, disebabkan jalannya masih Pasir,” ungkap Siman.
Lain halnya dengan Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Pekon Tanjung Agung Asep menuturkan, Volume pembangunan Rabat Beton ini awalnya adalah sepanjang 246 meter, tapi berhubung anggarannya tidak memadai karena dialihkan ke BLT, maka terjadi perubahan melalui Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) dan dipangkas Volumenya.
”Kegiatan fisik kita tahun ini hanya bisa terealisasi Jalan Rabat Beton sepanjang 181 meter ini disebabkan keterbatasan anggaran, saya sudah sangat bersyukur. Walaupun di rencana awal yang akan dibangun sepanjang 246 meter, karena BLT diperpanjang hingga bulan ini maka Volumenya dikurangi, dan semoga pandemi Covid-19 ini bisa cepat berakhir, agar semua kegiatan yang tertunda bisa dilanjutkan,” pungkasnya. (HTM)