jejakkasus.co.id, OKU TIMUR – Dalam rangka melakukan komitmen bersama untuk pencegahan, pengendalian dan penurunan stunting, Pemerintah Kabupaten OKU Timur menggelar Rembuk Stunting Tahun 2024. Jum’at, (07/06/2024).
Diselenggarakan di Aula Bina Praja II, Rembuk Stunting ini dihadiri dan dibuka langsung oleh Wakil Bupati OKU Timur yang juga menjabat Ketua Tim Percepatan Penurunan Stuntingn (TPPS) H.M. Adi Nugraha Purna Yudha, S.H.
Dalam sambutannya, Ketua TPPS yang akrab disapa Mas Yudha ini mengapresiasi kinerja dari semua pihak yang telah berupaya untuk mengatasi stunting di Kabupaten OKU Timur.
“Hasil dari evaluasi, prevelensi stunting di Kabupaten OKU Timur sudah di angka 9, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh tim yang tergabung dalam TPPS dan pihak terkait,” tuturnya.
Meskipun mengalami tren positif, Mas Yudha mengingatkan bahwa ini bukan dari akhir segalanya, “Tujuan akhirnya adalah 0 kasus,” lanjutnya.
Ditambahkan Mas Yudha, tahun ini akan ada 20 desa dari 9 kecamatan yang direncanakan untuk menjadi lokus stunting. Namun masih ada desa belum Open Defecation Free (ODF).
“Ini PR kita, kita ubah perilaku masyarakat tersebut untuk tidak ODF, atau minimal angka ODF di atas 90%, ini susah karena kita harus merubah pola fikir masyarakat. Ini pengaruhnya besar terhadap kesehatan,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Zainal Abidin, S.SiT., M.M. dalam laporannya menyebutkan kegiatan ini merupakan rangkaian dari 8 aksi konvergensi stunting.
Dikatakannya, perkembangan stunting di Kabupaten OKU Timur mengalami tren yang positif. Pada tahun 2021 ada 261 kasus, tahun 2022 ada 198 kasus, tahun 2023 ada 73 kasus dan hingga April 2023 sisa 60 kasus.
“Oleh karena itu kita rembukan bersama untuk mengatasi masalah ini agar stunting bisa diatasi dengan baik,” jelasnya.
Meskipun masih banyak kasus stunting di Kabupaten OKU Timur, namun berdasarkan Survey Kesehatan Indonesia pada tahun 2022 menempatkan Kabupaten OKU Timur di angka 19,1% dan mengalami penurunan pada tahun 2023 menjadi 9,3%
“Turun 9,8% membuktikan OKU Timur telah lampaui target yang telah ditetapkan, dimana tahun 2024 target penurunan stunting di OKU Timur sebesar 12,9%,” tutupnya
Kegiatan dilanjutkan pemaparan materi dari perwakilan Sekretaris BKKBN Provinsi Sumatra Selatan dr. Fahrina.
Pewarta: Yoga