Kepulauan Babel : Pembukaan Laboratorium Biomolekuler UPTD Kesehatan, di Resmikan Walikota Molen

PANGKAL PINANG- JK. Walikota Maulan Aklil (Molen) menghadiri sekaligus meresmikan Laboratorium Biomolekuler UPTD Laboratorium Kesehatan (Labkesda) Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, di Halaman UPTD Laboraturium Kesehatan Jl. Delima Siam VI Kec.Girimaya Kota Pangkalpinang. Rabu (20/01/2021).

Walikota Molen dalam sambutannya mengatakan, hadirnya Laboratorium Biomolukuler di Kota Pangkalpinang diharapkan bisa memberikan dampak yang positif bagi penanganan Covid-19 di Kota Beribu Senyuman.

“Alhamdulillah, ini sudah lama kita nantikan hadirnya Laboratorium Biomolukuler,” ucap Walikota Maulan Aklil

Walikota menambahkan, Laboratorium Biomolukuler ini sudah sesuai dengan standar dan hasil tes Covid-19 akan cepat diketahui.

“Sekarang kita tidak menunggu lama-lama lagi,  kalau dulu kita menunggu lama, sekarang sudah tidak lagi, karena kita sudah memiliki peralatan sendiri,” jelasnya

Meski Pemkot Pangkalpinang sudah memiliki alat sendiri, Walikota berusia 44 tahun ini berpesan kepada masyarakat Pangkalpinang agar tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan, tetap pakai Masker, jaga jarak dan mencuci tangan,” pungkasnya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr. Mgs Hakim dalam sambutannya mengatakan, penyediaan fasilitas PCR adalah salah satu rekomendasi dari BPK.

“Kegiatan Laboratorium ini merupakan salah satu rekomendasi dari BPK pada saat kita di Audit kinerja bahwa, Dinas Kesehatan harus menyediakan fasilitas pemeriksaan PCR, dari hasil secara lisan dari BPK tersebut, kami langsung menindak lanjuti,” jelasnya

Kita juga bertekad, Januari harus kita laksanakan, disini, pada hari ini, kita buktikan, kita sampaikan bahwa, Insya Allah hari ini sudah seminggu teman-teman Petugas Lab. nya sudah kita latih, kapasitas dari Lab. kita ini 100 pemeriksaan sehari.

Jadi di mungkinkan bisa masuk pagi, sore sudah keluar hasilnya,” imbuhnya.

dr. Hakim meneruskan, kita juga melaporkan bahwa, kalau ini berjalan bahwa, standar yang ditetapkan oleh WHO bahwa, seribu per satu juta penduduk perminggu di lakukan pemeriksaan.

“Nah, kita kalau 100 sehari, 7 hari 700 penduduk, kita cuma 200 ribu. Jadi bisa kita lampaui pencapaian itu, muda-mudahan kita bisa.
Muda-mudahan kita bisa memutus mata rantai penularan Covid-19, ” tutupnya. (FR)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *