Jawa Timur : Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pacitan Kerja Keras Mengendalikan penyebaran Covid-19

PACITAN- JK. Terhitung 1 semester berjalan, Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Kabupaten Pacitan kerja keras mengendalikan penyebaran Virus Corona, diawali dari cluster Sukolilo, kemudian Temboro dan kasus Lokal Sudimoro. Kini tren pun berganti ke cluster lain-lain atau pendatang.

Jumlah total keseluruhan kasus mencapai 130 pasien dengan penambahan 3 pasien baru dan 1 sembuh yang dirilis Senin (5/10/2020). Sehingga membuat persentase kesembuhan mencapai 78,7 persen, ini disampaikan Jubir TGTP Rachmad Dwiyanto, usai berdialog bersama awak media di Pendopo Kabupaten.

“Pertama perempuan, KTP-nya Dolopo, Madiun dan tinggal di Pacitan. Kedua Juga perempuan yang domisili di Pacitan, dan seorang laki-laki yang punya kontak erat dengan pasien terkonfirmasi,” kata Rachmad. Selasa (6/10/2020).

Sementara pasien sembuh mencapai 100 kasus dan meninggal 4 pasien, artinya kini TGTP merawat 26 pasien yang umumnya para pelaku perjalanan dan menetap di Wisma Atlet untuk menjalani karantina.

Sesuai jadwal TGTP telah melaksanakan swab massal di wilayah karantina Dusun Bengkal, Tanjungsari, Pacitan. Testing tersebut diikuti 242 warga setempat. Angka tersebut ditemukan berdasarkan hasil Tracing oleh Satgas, dipastikan dalam waktu dekat hasil swab sudah dapat dirilis oleh jajaran Satgas.

Bicara perbankan yang saat ini menjadi konsentrasi TGTP Pacitan, sementara belum dikategorikan sebagai cluster baru, ternyata untuk mengukuhkan, harus didukung gelar perkara.

“Dari bank tersebut baru 1,” ungkap Bupati Pacitan Indartato.

Berbagai langkah penting dilakukan sejak awal kasus ditemukan, berbarengan dengan karantina wilayah dan swab massal. Satgas pun melakukan sterilisasi di instansi tersebut, sehingga Kantor Cabang itu sementara tutup hingga Rabu (7/10/2020).

Menindaklanjuti wartamerta pimpinan Bank yang beredar, Satgas membenarkan kabar tersebut, meski untuk kasus Bengkal yang meninggal diklasifikasikan ke dalam kasus propable lantaran saat itu petugas belum melakukan uji swab.

Meneropong berbagai hasil 6 bulan terakhir, Satgas tergolong tidak saklek dalam menjalankan tugas. Banyak aspek tentu menjadi prioritas termasuk lini ekonomi, supaya masyarakat tidak semakin terjerembab dalam jurang kesengsaraan.

Pemerintah lebih mengharap komitmen masyarakat, beruntung arah kebijakan ini dibilang membuahkan hasil. Ditinjau melalui angka penularan yang cukup rendah jika dibanding kota lain.

“Menghadapi Covid-19 harus dengan kepala dingin,” kata Bupati yang begitu berhati-hati dengan berbagai kebijakannya.

Hingga saat ini terkonfirmasi sebanyak 23 Desa terpapar Virus Corona, sedang Pemerintah Pusat terhitung mulai (16/3/2020) yang lalu  melakukan Siaga Darurat, dilanjutkan Tanggap Darurat (9/4/2020) dan menjadi Bencana Nasional pada (13/4/2020) yang lalu.

Termaktub 2 (dua) aspek penting dalam menghadapi pandemi ini, dari langkah antisipasi yang di dalamnya dilakukan upaya preventif, kuratif maupun rehabilitasi.

Sedang pondasi kedua adalah pemulihan ekonomi yang didukung bantuan sosial. Sedang yang menjadi PR Satgas pada semester 1 tak lain masih berkutat pada persoalan kesadaran masyarakat, sehingga tak ayal berbagai rilis terus terjadi meski beberapa waktu lalu kasus aktif berada pada angka yang rendah. (Met)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *