CIREBON- JK. Dalam rangka memutus mata rantai penyebaran HIV/AIDS khususnya dimasa Pandemi Covid-19, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Cirebon menggelar kegiatan Webinar terkait Kebijakan dan Strategi Memutus Mata Rantai HIV/AIDS terutama pada Ibu Hamil. Pada kegiatan ini, Wakil Walikota Cirebon Dra. Hj. Eti Herawati membuka sekaligus turut serta menjadi narasumber dalam acara tersebut. Jumat (11/12/2020).
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah Virus yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit. Sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom) adalah stadium akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
Hal itu masih menjadi persoalan kesehatan global yang signifikan, di antaranya tidak tahu bahwa mereka terinfeksi HIV, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia khususnya di Kota Cirebon.
Wakil Walikota Dra. Hj. Eti Herawati mengatakan, Pemda Kota Cirebon sangat mengapresiasi kegiatan Webinar ini, pasalnya jumlah Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kota Cirebon mengalami peningkatan selama pandemi Covid-19, tecatat data kasus HIV baru pada KPA yang ditemukan pada tahun 2020 hingga bulan Oktober kemarin ini sebanyak 267 orang”.
Ada kenaikan jumlah Kasus Baru di tahun sebelumnya, hal ini dikarenakan semakin banyak orang yang mau melakukan tes VCT (Voluntary Counselling and Testing) sehingga secara kumulatif data kasus ODHA (Orang Dengan HIV/Aids) ditemukan di Kota Cirebon sampai dengan bulan Oktober 2020 sebanyak 1.582 orang. Jelasnya
VCT atau Voluntary Counselling and Testing diartikan sebagai konseling dan tes HIV secara sukarela (KTS). Layanan ini bertujuan untuk membantu pencegahan, perawatan, dan pengobatan bagi penderita HIV/AIDS. VCT bisa dilakukan di Puskesmas atau Rumah Sakit maupun Klinik penyedia layanan VCT.
Berbagai upaya juga telah dilakukan oleh KPA Kota Cirebon yakni diantaranya tes HIV pada Populasi Umum dan Populasi yang beresiko tinggi telah disiapkan di 22 Puskesmas di Kota Cirebon.
Tak hanya itu, untuk ODHA di RS Gunung Jati hingga pendampingan bagi yang yang terdampak HIV/AIDS pun sudah disediakan. Pungkas Hj. Eti Herawati Wakil Walikota Cirebon. (JK)