Jawa Barat : Pemuda Lajang Anak Peternak Berinovasi Ciptakan Bio Gas Dari Kotoran Sapi

CIREBON- JK. Sepintas kalau melihat kandang Sapi milik warga Desa Warukawung, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat ini hampir sama dengan kandang-kandang Sapi lainnya.

Namun, yang membedakan di kandang Sapi milik Iqbal, ternyata pemuda lajang ini melakukan berbagai inovasi salah satunya membuat Bio gas dari kotoran Sapi.

“Dengan alat sederhana, Alhamdulilah saya bisa membuat Bio Gas, walaupun kapasitasnya masih sedikit, paling kemampuan menyala di Kompor hanya 30 menit,” ujar Iqbal, saat ditemui awak media, Minggu (7/6/2020).

Bio Gas yang dihasilkan dari kotoran Sapi menurut Iqbal, ditampung dalam wadah yang tertutup kemudian di fermentasi kemudian disalurkan melalui pipa yang terhubung ke Kompor.

Dengan empat(4) ekor Sapi yang diternaknya, Iqbal mengaku, selain menghasilkan Bio Gas juga mampu mengolah kotoran Sapi menjadi Pupuk Kandang dan sangat diminati Pasar.

“Kotoran Sapi yang ada tidak saya buang, tapi saya manfaatkan menjadi Pupuk Kandang dengan ditambah Abu Sekam Padi dan Serbuk Kayu, setiap minggu saya bisa memproduksi sekitar 1 kwintal Pupuk Kandang,” katanya.

Iqbal juga mengaku, selain memproduksi Pupuk Kandang, dirinya juga memanfaatkan Urine Sapi menjadi Pupuk dengan harga jual yang sangat menjanjikan.

“Kalau Pupuk Organik saya jual sekitar Rp 1.000 sampe 1.500 per Kg, kalau Urine Sapi saya biasa jual sekitar Rp 80 ribu per 5 liter,” jelasnya.

Menjadi peternak Sapi bagi pemuda lajang yang baru berusia 23 tahun ini, menjadi pilihannya sendiri, pasalnya, Iqbal merasa Daerah tempat tinggalnya memiliki banyak Sumber Daya Alam yang harus dikembangkan.

“Setelah lulus SMK, saya langsung mendalami peternakan, kebetulan orang tua saya adalah peternak Kambing sampai sekarang, jadi saya termotivasi untuk mengembangkan diri, dan saya pun bangga menjadi anak peternak,” katanya.

Iqbal juga berharap banyak, pemuda yang bisa mengikuti jejaknya untuk menjadi peternak Sapi, karena beternak Sapi sangat potensial dan menjanjikan.

“Bila ada teman-teman yang mau belajar, rumah saya terbuka untuk temen-teman dan saya pun siap untuk sama-sama belajar untuk kemajuan bersama,” pungkasnya. (Ron)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *