jejakkasus.co.id, CIREBON – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon akan melakukan langkah antisipasi puncak lonjakan Covid-19 yang diprediksi pada bulan Maret 2022.
Sebab, lonjakan Covid-19 tentunya akan berdampak pada Pembelajaran Tatap Muka (PTM) para siswa yang baru berjalan beberapa bulan ini, kembali terancam dihentikan lagi.
Sehingga, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dimungkinkan akan kembali menggunakan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Wakil Bupati Cirebon Hj. Wahyu Tjiptaningsih, S.E., M.M., mengatakan, Pemkab Cirebon akan berupaya mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 tersebut.
Terlebih, Pemkab Cirebon juga sempat mendapat “warning” dari Sekda Provinsi Jabar agar lebih waspada dan berhati-hati terhadap lonjakan kasus yang diprediksi akan terjadi pada bulan Maret mendatang.
Ayu menyampaikan, bahwa Sekda Provinsi Jabar secara khusus menyoroti lonjakan kasus dari kegiatan PTM para siswa di Jabar.
Kondisi terkini yang secara umum terjadi di Jabar, tidak menutup kemungkinan terjadi juga di Kabupaten Cirebon.
“Kemarin disampaikan Pak Sekda Provinsi, bahwa kita harus hati-hati karena kemarin tracing dari satu kelas dengan jumlah siswa 40 anak itu, ada 30 yang terkonfirmasi,” ujar Ayu, Kamis (3/2/2022) usai sidak ketersediaan Minyak Goreng di salah satu Gudang Ritel di Kecamatan Plumbon.
Lanjut Ayu, sesuai arahan dari Sekda Provinsi Jabar, jika di Kabupaten Cirebon ditemukan kasus dari hasil tracing, seperti yang diceritakan Sekda Jabar di salah satu sekolah di wilayah Jabar, maka kemungkinan PTM akan kembali menggunakan PJJ lagi.
“Kata Sekda Jabar, kalau misal ditemukan seperti itu, PTM-nya mungkin harus PJJ lagi, untuk menekan supaya kasus tidak tinggi lagi,” kata Ayu.
Meskipun jumlah siswa di Kabupaten Cirebon yang terkonfirmasi Covid-19 hanya 11 anak dan masih dalam kategori aman untuk keberlangsungan PTM, karena positivity rate-nya masih di bawah 2 persen.
Ayu menyebut, namun langkah antisipasi tetap harus dilakukan.
Ayu berharap, tidak ingin kasus meningkat, karena pada bulan Maret nanti sudah mendekati Hari Raya Idul Fitri.
Ayu juga meminta secara tegas, agar pencegahan Covid-19 di Kabupaten Cirebon tidak hanya menunggu kasus meningkat, tapi harus diantisipasi sejak dini.
“Jangan sampai di bulan Maret kasus semakin meningkat, karena sudah mendekati hari raya juga. Kalau sampai terus meningkat, nanti perekonomian kita juga tidak akan bisa pulih-pulih,” harap Ayu.
Ayu mengaku, terkait kemungkinan penerapan PJJ di Kabupaten Cirebon akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Forkopimda dan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon.
“Kita koordinasikan dulu, nanti kita rapat dulu,” ucap Ayu.
Ayu juga ingin dilakukan tracing pada salah satu sekolah sebagai sampel untuk pembahasan dengan Forkopimda nanti. (Kurtis)