Jawa Barat: Pemdes Legok Lestarikan Adat Budaya Warisan Leluhur Sedekah Bumi

jejakkasus.co.id, INDRAMAYU – Pemerintah Desa (Pemdes) Legok menggelar prosesi Adat Budaya Warisan Leluhur Sedekah Bumi bertempat di Desa Legok, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar).

Upacara Sedekah Bumi dihadiri Kuwu/Kepala Desa (Kades) Legok Arih Jaharih beserta Perangkat Desa dan masyarakat setempat, dilaksanakan di Areal Pesawahan Blok Kolot, Senen (21/11/2022).

Acara diawali dengan pembacaan doa, dimana Ratusan Tumpeng dengan berbagai Lauk Pauk memadati Persawahan sebagai bentuk rasa syukur atas Karunia Illahi Rabbi yang diberikan kepada warga setempat.

Upacara Sedekah Bumi sendiri adalah Tradisi yang dilakukan pada awal Bulan Muharam atau Syura. Acara ini digelar sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Maha Kuasa, karena telah memberikan Bumi tempat kita berpijak dengan segala rezeki berupa Hasil Bumi untuk keberlangsungan hidup manusia.

Acara ini umumnya digelar ditempat umum yang dianggap Sakral, seperti Upacara Tradisional Daerah kebanyakan, dimana masyarakat akan menyajikan Sesajen saat melakukan Upacara Sedekah Bumi.

Tetapi, seiring perkembangan zaman, Sesajen ini hanya berupa simbolis untuk menghormati Adat dan para orangtua saja. Demikian halnya di Desa Legok, ratusan Tumpeng dibawa warga sebagai bentuk Guyub. Tradisi ini dimungkinkan berkeyakinan dianggap sebagai sesuatu yang mempunyai nilai Magis.

Kuwu Legok Arih Jaharih menjelaskan, umumnya Upacara Sedekah Bumi adalah Ritual Tradisional yang dilakukan masyarakat Jawa sebagai bentuk rasa syukur atas Hasil Bumi dan dilaksanakan pada tanggal 10 muharram.

“Masyarakat disini mayoritas adalah Suku Jawa, Sunda yang masih menghargai Nenek Moyangnya,” ujar Arih Jaharih.

Kuwu Arih Jaharih menjelaskan, bahwa Upacara Sedekah Bumi dipercaya berawal dari penyebaran Agama Islam di Tanah Jawa dengan media Wayang Kulit oleh Sunan Kalijaga. Dalam Pagelaran Wayang Kulit tersebut diselipkan makna atau pesan-pesan tentang materi Keislaman yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam.

Kuwu Arih Jaharih menyampaikan dan mengajak masyarakat untuk tetap meneruskan Warisan Leluhur, tidak heran jika banyak Tradisi dan Budaya yang beraneka ragam yang masih dilestarikan.

“Kami sebagai Pemerintah Desa Legok menyatakan, bahwa pemerintah hadir dan mendukung setiap Tradisi masyarakat sebagai bentuk kekayaan dari masing-masing daerah, tetapi tetap tidak mengurangi nilai-nilai Keimanan masyarakat,” tutur Arih.

“Intinya, Tradisi Sedekah Bumi merupakan perwujudan rasa syukur atas nikmat dan karunia yang diberikan oleh Tuhan. Sedekah Bumi juga diartikan sebagai sarana memanjatkan doa agar selalu diberi keselamatan dan dijauhkan dari Bencana,” ujar Arih.

“Tradisi Sedekah Bumi memiliki Keunikan dan ke khasan tersendiri dalam penyelenggaraan Sedekah Bumi dan wajib ada. Ini salah satu Ritual tahunan yang pada intinya ungkapan rasa syukur terhadap Hasil Bumi,” ungkap Arih.

Pantauan jejakkasus.co.id, Gelaran sedekah Bumi itu tak hanya menarik perhatian warga Desa Legok saja, namun juga masyarakat di sekitarnya. (Ron/Red)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *