Jawa Barat: Pemda Kota Cirebon Siapkan Strategi Antisipasi Lonjakan Covid-19

jejakkasus.co.id, CIREBON – Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon menyiapkan rencana antisipasi dan strategi hadapi penambahan kasus positif Covid-19 yang terus terjadi agar Kota Cirebon tidak masuk pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si., menjelaskan, saat ini Kota Cirebon masih masuk penerapan PPKM Level 3.

“Kita berupaya keras untuk tidak masuk Level 4,” tutur Agus usai menghadiri kegiatan Cirebon Peduli Kemanusiaan Pemberian Bantuan kepada Fakir Miskin, pasien Covid-19 dan Lansia di Lantai 1 Gedung Setda, Jumat (18/2/2022).

Untuk itu, berbagai langkah saat ini telah dilakukan oleh Pemda Kota Cirebon. Salah satunya dengan memindahkan anggaran untuk Isolasi Mandiri Terpusat (isoter) dari Belanja Tak Terduga (BTT) masuk ke belanja program Dinas Kesehatan (Dinkes).

“Teknisnya, sudah kita geser anggarannya dari BTT ke belanja program Dinas Kesehatan,” tutur Agus.

Sehingga, jika sudah fix lokasi yang akan digunakan untuk melakukan Isoter, anggaran bisa langsung digunakan.

Agus mengakui, saat ini lokasi untuk Isoter belum dipastikan.

“Sudah ada pembahasan, tapi belum fix,” tutur Agus.

Mereka masih mencari lokasi Isoter dan minta disewa selama tiga bulan terlebih dahulu.

“Kemarin, ada yang minta 6 bulan, tapi kita minta 3 bulan dulu,” kata Agus.

Adapun anggaran yang dibutuhkan untuk Isoter sekitar Rp 1 miliar per bulan. Nantinya Isoter hanya digunakan untuk pasien yang tidak bergejala maupun bergejala ringan yang di rumahnya tidak memungkinkan untuk melakukan Isolasi Mandiri (Isoman).

Sedangkan, Rumah Sakit akan digunakan untuk pasien bergejala sedang, berat dan kritis.

Selain itu, untuk enam bulan ke depan sudah dialokasikan dana sekitar Rp 2,6 miliar untuk tracing, testing, obat-obatan, dan vitamin. Dana tersebut dialokasikan di Dinas Kesehatan Kota Cirebon.

Langkah lainnya, yaitu dengan meningkatkan kapasitas tempat tidur di Ruang Isolasi untuk pasien Covid-19 di setiap Rumah Sakit.

“BOR (Bed Occupancy Rate) sekarang sudah 47 persen,” pungkas Agus. (Arif/Tim JK Ciko/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *