jejakkasus.co.id, CIREBON – Pascalebaran Idulfitri 1443 H/2022 M, volume Sampah di Kabupaten Cirebon meningkat drastis dibandingkan dengan perayaan Idulfitri tahun-tahun sebelumnya.
Hal itu karena minimnya Armada pengangkut Sampah yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, sehingga Sampah pun masih menumpuk di sejumlah tempat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon Iwan Ridwan Hardiawan melalui Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Fitroh Suharyono mengatakan, usai perayaan hari besar keagamaan Umat Islam, volume Sampah di Kabupaten Cirebon ada kenaikan hingga 30 persen dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Hal itu disebabkan karena tahun ini pemerintah memperbolehkan adanya perjalanan Mudik ke Kampung Halaman.
“Ada kenaikan sebanyak 30 persen. Dan setelah kami tangani, Sampah berasal dari Lebaran kemarin yang masih menumpuk adalah 10 persen dari jumlah Sampah normal. Sampah tersebut tersebar. Rata-rata di median jalan, baik Jalan Kabupaten yang strategis, Jalan Pantura dan Jalan Provinsi,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Selasa (10/5/2022).
Imbas diperbolehkan untuk pulang Kampung, Sampah yang semula dihasilkan warga Kabupaten Cirebon saja sebanyak 1.230 ton per hari, kini diperkirakan mencapai 1.500 ton per hari.
Artinya, ada peningkatan sekitar 270 ton Sampah selama Lebaran tahun ini. Dari jumlah Sampah tersebut, diungkapkannya, rata-rata penumpukan Sampah masih menjamur di TPS Liar yang belum tertangani.
“Kami pastikan, seminggu ke depan tidak akan ada lagi tumpukan, dan setelah itu akan normal kembali dengan mengerahkan seluruh pekerja, meskipun tidak ada penambahan pengangkutan Sampah,” ucapnya.
Ditambahkan Fitroh, minimnya sosialisasi di tingkat kecamatan dan desa menjadi penyebab banyaknya tumpukan Sampah Liar.
Terlebih lagi, kendaraan pengangkut Sampah pun belum bisa dikatakan ideal, karena hanya berjumlah 39 Armada yang bisa mengangkut Sampah dua kali dalam seharinya.
“Idealnya, jumlah kendaraan pengangkut Sampah di setiap kecamatan itu minimal dua Unit Kendaraan, tapi sekarang hanya ada 39 Armada,” tuturnya.
Lanjut dia, bukan hanya kekurangan jumlah Armada pengangkut Sampah. Diperparah lagi kendaraan pengangkut Sampah pun sudah tergolong tua, dan minimnya peremajaan kendaraan di setiap tahunnya.
“Awal Juni nanti akan mengajukan penambahan Armada sebanyak 15 Unit. Kami optimis, penambahan Armada akan direalisasikan. Karena sudah dua tahun dilanda Covid-19, karena anggaran direfocusing bagi penanganan Covid-19,” ujarnya.
Mengapa optimis, karena di tahun 2023, TPA Kubangdeleg akan beroperasi, sehingga butuh Armada baru.
Selain Armada, juga dengan adanya pengoperasian TPA baru di Wilayah Timur Kabupaten Cirebon itu adalah penambahan alat berat.
“Alat berat yang kami miliki sudah sangat tua. Kami juga optimis 2024 Kabupaten Cirebon bebas Sampah,” harapnya.
Tambah Frekuensi Rit Truk Pengangkut Sampah
Terpisah, Sekdis Lingkungan Hidup (LH) Kota Cirebon Ujianto Utomo menambahkan, untuk Kota Cirebon, penanganan Sampah sebelum dan sesudah Lebaran 1443 H Giat Operasi Sampah yang dilakukan pihaknya, menyasar di titik-titik rawan sepanjang jalan utama Kota Cirebon.
Secara reguler, petugas kebersihan dikerahkan pagi hingga sore hari. Namun, jelang dan pascalebaran Giat Operasi Sampah ditambah frekuensinya, dilakukan dari pukul 22.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB.
“Giat Operasi Sampah ini juga merupakan upaya DLH Kota Cirebon dalam sosialisasi dan penegakan Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah. Mengingat, masih banyak pelanggaran atas Pasal 38 tentang larangan membuang Sampah tidak pada tempatnya,” jelasnya.
Disebutkannya, kenaikan volume Sampah pascalebaran meningkat hampir 100 persen dari hari biasanya.
Selain Sampah yang dihasilkan rumah tangga, Sampah dari para Pedagang juga mendominasi.
“Inti dari Giat Operasi Sampah adalah pemantauan dan pengawasan kondisi kebersihan jalan, serta menegur dan mengarahkan pelaku pembuang Sampah sembarangan. Disamping itu, juga memberikan himbauan kepada Pedagang untuk membersihkan dan membuang Sampah bekas jualannya pada tempatnya,” imbuhnya.
Dikatakannya, untuk antisipasi agar tidak terjadi penumpukan Sampah di TPS, pihaknya menambah frekuensi Rit Truk Pengangkut Sampah.
Sehingga, DLH Kota Cirebon bisa mengendalikan Sampah pascalebaran tahun ini.
“Alhamdulillah, atas kerja sama dengan Intansi terkait lainnya, penumpukan Sampah di Kota Cirebon bisa diminimalisir,” pungkasnya. (H. Indang/Red)