Jawa Barat : Zoom Meeting, MZK Institute Buka Kelas Materi UKW Tahap Kedua

CIREBON- JK. Pemberitaan boleh mempelajari dari media lain yang sudah senior sebagai acuan dan bahan evaluasi untuk meningkatkan kapasitas wartawan yang kompeten. Dan untuk menjadikan keteguhan wartawan harus berpegang pada UU No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers dan kode etik jurnalistik.

Sebelumnya, Kamis (29/04/2021) pukul 13.00-15.30 WIB, MZK Instiute telah melaksanakan kelas materi UKW tahap pertama bagi wartawan yang akan mengikuti UKW Wartawan Muda yaitu materi tentang Unsur, Nilai, dan Jenis Berita, Pengetahuan Umum Jurnalistik, Prinsip Jurnalistik, Bahasa Jurnalistik.

Kali ini, MZK Institute membuka kelas materi UKW tahap kedua bagi wartawan yang akan mengikuti UKW dengan materi, Wawancara dan Narasumber, Menyunting Mandiri, Reportase dan Penggunaan IT.

Martha Zhahira sebagai Host mengawali kelas materi UKW tahap kedua dengan melakukan evaluasi penulisan berita sebelumnya bahwa, dalam penulisan berita masih banyak yang harus dikoreksi seperti tanda kutip, semestinya diletakan setelah tanda baca lainya, titik, koma dan lain-lainnya.

Selanjutnya, Drs. Agung Santoso sebagai narasumber menyampaikan kelas materi UKW tahap kedua tentang Wawancara dan Narasumber, Menyunting Mandiri, Reportase dan Penggunaan IT.

Disela-sela penyampaian kelas materi UKW, Agung mengatakan, penyampaian kelas materi kali ini akan mengkombinasikan dengan pengalaman.

Penulisan berita harus nyambung dengan judul dan isi berita, untuk itu harus mencari, mengelola dan setelah itu menayangkan berita. banyak-banyak belajar 5 W dan 1 H, membuat judul dan hindari pemborosan kata-kata, harus menguasai essay 4000 karakter dan kemampuan wartawan itu sendiri harus dapat menjabarkan berita tersebut, ungkapnya.

Terkait Narasumber, pembuatan berita harus jelas Narasumbernya, tidak memasukan opini dan tidak copy paste dalam pembuatan berita, begitupun dengan Reportase harus menjalankan SOP yang beretika, seperti contohnya, mengucapkan salam, memperkenalkan diri, memohon ijin dan mengemukakan maksud dan tujuannya agar mendapat dukungan dari yang di wawancara, tegasnya.

“Dalam melakukan Reportase, Menyunting Berita, Menyusun Berita dan Menulis Berita jangan sekali-kali menuliskan apa yang tidak dikatakan Narasumber atau menguranginya.” Jelas Agung.

Penggunaan IT seperti contoh menyunting berita melihat Televisi, tuliskan apa yang diberitakan dan bandingkan tulisan sendiri dengan media lain yang sudah senior, mulai dari judul sampai isi beritanya, membuat teks foto punya ciri khas tersendiri.

Bila ingin membuat berita kasus, jangan mencari-cari kasus, karena kasus itu akan muncul pada setiap diberlakukannya kebijakan, seperti contohnya, kebijakan Pemerintah terkait pelarangan mudik dan sebagainya.

Lanjutnya, mohon sebagai wartawan bisa selalu membuka contoh-contoh di internet, google, tanamkan rasa selalu kurang meskipun diulang-ulang, dan merasa selalu belum sempurna, kata Agung.

Acara penyampaian kelas materi UKW tahap kedua diakhiri dengan tanya jawab, dalam sesi ini Agung berpesan, “ jangan berani-beraninya wartawan menulis terlalu idealis, dalam kode etik jurnalistik, kemerdekaan pers, tapi yang lebih utama itu keselamatan wartawan, pikirkan juga kenyamanan wartawan itu sendiri. ” Pungkas Agung.

Setelah tanya jawab, acara berakhir pukul 16.00 WIB, ditutup oleh Host Martha dengan memberikan tugas pembuatan berita kegiatan kelas materi UKW tahap kedua. (Omika/JK)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *