jejakkasus.co.id, CIREBON – Sebanyak 32 Biksu hingga kini masih melakukan Thudong atau Perjalanan Spiritual atau Religi yang dilakukan untuk mengikuti jejak Buddha pada zaman kehidupannya, karena saat itu belum ada Vihara atau transportasi.
Sesampainya di Jakarta, para Biksu yang sudah melakukan Thudong dari Thailand harus menempuh jarak hingga ratusan kilometer lagi untuk sampai di Borobudur, Jawa Tengah (Jateng).
Setelah hari sebelumnya, sampai di Indramayu para Biksu singgah di Cirebon pada tanggal 18 Mei 2023. Cirebon menjadi tempat persinggahan terlama dari daerah lainnya, karena dari Cirebon para Biksu akan menempuh Thudong dengan jarak dan waktu lebih panjang dari biasanya.
Di Kota Cirebon, mereka akan istirahat selama lima hari di kediaman Ketua Thudong Internasional Welly Widadi, Kamis (18/5/2023).
Turut hadir menyambut, Wakil Wali Kota Cirebon Dra. Hj. Eti Herawati dan Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon Fitria Pamungkaswati.
“Selamat datang para Banthe (Biksu). Tentu saya sangat terharu, karena para Biksu ini telah melakukan perjalanan panjang,” kata Eti.
Menurut Eti, dengan datangnya para Biksu serta singgah di Kota Cirebon, menunjukkan kota ini sangat toleran.
“Saya sendiri ingin menunjukkan, inilah wajah Cirebon yang penuh toleransi, inilah Negeri kita dengan keanekaragaman. Semua kalangan hadir menyambut, termasuk warga Muslim, ini kebanggaan bagi kita semua,” ujar Eti
Sementara itu, Ketua Thudong Internasional Welly Widadi mengatakan, saat para Biksu datang ada prosesi Cuci Kaki yang menunjukkan tanda bakti kepada orangtua atau para Biksu tersebut.
Para Biksu akan tinggal hingga lima hari di Cirebon, kemudiahnn menuju Borobudur,” ungkap Welly.
Menurut Welly, pihaknya merasa bangga para Biksu ini bisa singgah di Cirebon.
“Kami warga Cirebon bangga dikunjungi oleh Biksu. Jarang terjadi Biksu bisa kumpul sebanyak ini. Kami bangga, karena saudara kita yang Muslim juga mengawal,” kata Welly.
Sementara, salah satu Biksu yang berasal dari Cirebon Bhante Wawan mengatakan, biasanya perjalanan yang ditempuh dalam satu hari sekitar 30 sampai 40 km, lalu istirahat. Namun, dari Cirebon para Biksu akan melakukan perjalanan sekitar 58 km ditambah dengan kondisi jalan yang lebih sulit.
“Kita singgah di Cirebon sekitar 3-5 hari. Karena perjalanan selanjutnya akan menempuh jarak sekitar 58 km lebih panjang dari biasanya,” kata Wawan.
Wawan mengaku, selama Thudong tidak lepas dari beberapa tantangan yang cukup berat. Cuaca ekstrim menjadi salah satu kendala yang harus diatasi terutama saat sampai di Malaysia dan Indramayu.
“Cuaca sampai hari ini kita anggap sangat luar biasa, tapi lebih luar biasa lagi waktu di Malaysia. Di Indramayu cuacanya cukup luar biasa, termasuk yang terberat,” tutur Wawan.
Wawan mengapresiasi sambutan dan pelayanan masyarakat, sehingga rasa lelah cepat sirna dan kondisi kesehatan para Bhante tetap terjaga dengan baik.
“Sambutan masyarakat sangat luar biasa. Semangat itu juga yang memberikan kami kekuatan menjadi sehat dan tetap bahagia,” pungkasnya. (H. Indang/Red)