Jawa Barat : Kabupaten Cirebon Cetak Sejarah Baru, 19 Orang terkonfirmasi Covid-19

CIREBON- JK. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon melansir kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 19 kasus lagi. Minggu (26/7/2020).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Enny Suhaeni mengatakan, naiknya begitu signifikan, penambahan kasus sebanyak itu merupakan sejarah baru kasus positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon. Dari 19 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut adalah disumbang oleh kluster Trusmi Kulon dan Losari.

“Kluster Trusmi Kulon sebanyak 16 kasus dan Losari sebanyak 3 kasus,” kata Enny Suhaeni dalam konferensi persnya di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Swadaya Gunungjati (UGJ) Kota Cirebon, Minggu (26/7/2020).

Enny menjelaskan, kluster Trusmi Kulon merupakan hasil penelusuran yang dilakukan pihaknya terhadap kasus sebelumnya yakni kasus ke-42.

“Dari kasus 42 tersebut hasil penelusuran kontak eratnya mendapatkan 22 orang yang dilakukan swab test.16 diantaranya dinyatakan positif, terdiri dari keluarga 8 orang positif, 5 Perangkat Desa Trusmi Kulon, 1 tenaga kesehatan, 1 tukang becak dan 1 lagi asisten rumah tangga,” jelas Enny.

Lanjut Enny, dari ke-16 yang dinyatakan positif Covid-19, pihaknya langsung melakukan swab test massal kepada warga Desa setempat yang terjadi kontak erat dengan ke-16 orang tersebut.

“Kita temukan ada 130 orang yang kontak erat. Dan langsung dilakukan swab test di Balai Desa Trusmi Kulon,” tambahnya.

Karena kluster Trusmi Kulon ini di pemukiman padat penduduk, maka akan dilakukan swab test massal juga yang ditargetkan 500-1000 orang.

“Sudah komunikasi dengan Provinsi Jawa Barat untuk tambahan PTM, Ekstraksi dan Reagen PCR untuk melakukan swab massal di lokasi para pasien. Sasarannya kurang lebih 500 sampai 1000 orang. Dan besok tim UGJ akan ambil ke Lab Provinsi. Diperuntukan untuk warga Trusmi Wetan, Trusmi Kulon dan Wotgali,” ujarnya.

Untuk ketiga Desa itu akan dilakukan PSBB berskala mikro, karena, pertimbangannya adalah 16 pasien tersebut tanpa ada gejala kemudian berada pada pemukiman padat.

“Karena berada di pemukiman padat, bisa dilakukan kebijakan PSBB berskala mikro, dimungkinkan banyak kontak yang belum terpecahkan,” pungkasnya.

Anggota jaga Polsek Plered Bawas Kanit Binmas Aiptu Sulaiman, Bripka Agus Sumardi bersama Brigadir Sutani yang sedang melaksanakan giat monitoring di wilayah hukum Polsek Plered, melakukan pengawalan kepada 16 pasien terpapar Covid-19 di Desa Trusmi Kulon Kecamatan Plered yang di rawat di RS Arjawinangun, Kabupaten Cirebon Jawa Barat. (JK).

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *