CIREBON- JK. Jalan raya K.H. Wahid Hasyim yang menjadi akses lalu lalang, mobilitas kendaraan dan para pekerja yang datang silih berganti dari jalur Sindanglaut menuju Mertapada yang hendak bekerja menuju ke arah Cirebon dan sebaliknya, terhambat di terowongan Kereta BW samping Ruko Merah, Selasa (24/3/2020).
Pasalnya hingga berita ini terbit dan pernah terbit dari beberapa Media lokal belum ada sentuhan terhadap pihak-pihak terkait, baik Pemkab maupun PUPR.
Menurut Ahmad Asep Wildan, S.E.I warga Desa Buntet Pesantren yang sering melintas jalur tersebut, sangat merasa tidak nyaman dengan adanya jalan rusak yang tepat berada di bawah terowongan kereta tersebut.
“Saya sering lewat jalan ini, jalannya kurang nyaman karena berlobang dan sering ada penyempitan jalan sehingga ada antrian untuk masuk ke jalan ini.
Selain itu kalau hujan turun langsung banjir sehingga jalan berlobangnya tergenang air, akhirnya sulit untuk melintasinya bahkan pernah saya lihat ada yang jatuh dari motor karena terkena lobang yang tergenang air”.
Harapan saya pihak Pemerintah Daerah dan instansi terkait segera untuk memperbaiki jalan tersebut jelasnya. Sedangkan menurut Fajar Warga Desa Mertapada Wetan dan Anggota GNP Tipikor Kota/Kabupaten Cirebon serta pemerhati masyarakat, merasa geram dengan lambannya penanganan Pemerintah terkait jalan rusak tersebut.
Kami sebagai masyarakat pun merasa terganggu dengan rusaknya jalan tersebut. Sudah hampir 2 (Dua) tahun jalan yang berada di bawah terowongan kereta tersebut belum mendapatkan perhatian dari pihak Pemerintah baik Pemkab, PUPR atau pihak-pihak terkait secara cepat dan tanggap.
“Saya hanya melihat himbauan tulisan yang di buat oleh pihak PUPR Kab. Cirebon HATI-HATI JALAN BERLUBANG tapi tidak ada tindakan yang signifikan untuk melakukan perbaikan seperti saling lempar tanggungjawab. Pungkasnya. (Oi)