jejakkasus.co.id, CIREBON.- Bupati Cirebon Drs. H. Imron Rosyadi, M.Ag., bersama Itjen Kementerian Pertanian (Kementan) Jan Samuel Maringka menghadiri Panen Raya Padi di Desa Jagapura Kulon, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar), Senin (15/5/2023).
Imron mengatakan, selama ini Wilayah Kabupaten Cirebon merupakan salah satu Lumbung Padi di Jabar maupun secara Nasional. Sebab, produksi Padi terus mengalami peningkatan.
“Kabupaten Cirebon adalah Lumbung Padi. Kecamatan Gegesik menjadi salah satu daerah dengan luas Lahan Pertanian paling luas,” jelas Imron.
Imron menyebutkan, Lahan Pertanian di Kecamatan Gegesik seluas 4.998 hektare, dan di dalamnya terdapat 110 gabungan Kelompok Tani.
Imron mengungkapkan, namun begitu, di balik produktivitas Pertanian Padi yang terus mengalami kenaikan, aktivitas Pertanian di Kecamatan Gegesik masih dihadapi berbagai permasalahan, di antaranya Lahan Pertanian sering dilanda Banjir, sering mengalami kelangkaan Pupuk, hingga harga Padi yang kerap anjlok saat waktu Panen.
“Di Gegesik sering dilanda Banjir karena banyak Aliran Sungai yang dangkal. Kami berharap, permasalahan ini bisa ditangani oleh Pemerintah Pusat, supaya Petani bisa sejahtera,” ungkap Imron.
Sementara ditempat yang sama, Itjen Kementan Jan Samuel Maringka memprediksi Produksi Padi Nasional Periode Januari-Mei 2023 mampu menembus angka 23,94 juta ton. Dari angka tersebut, Kabupaten Cirebon berkontribusi sebesar 279.893 ton (5,54 persen).
“Kabupaten Cirebon merupakan daerah penyangga di Provinsi Jawa Barat (Jabar),” terang Jan
Jan mengatakan, selain berkontribusi terhadap Produksi Nasional, luas Lahan Pertanian di Jawa Barat saat ini 892.821 hektare. Sebagian besar berasal dari Kabupaten Cirebon dengan luas 575.000 hektare.
“Hasil Produksi Padi Kabupaten Cirebon terus meningkat signifikan. Kemudian, Kabupaten Cirebon juga sebagai penyumbang Stok Beras Nasional, khususnya di Jawa Barat,” kata Jan.
Bagaimana pihaknya mampu memberikan akses kepada problematika, dimana disini (Gegesik,-red) sering menghadapi gangguan terhadap Banjir?.
Jan menegaskan, tentu perbaikan Saluran Irigasi menjadi PR besar. Diharapkan di tahun 2023 selesai permasalahan itu.
“Tadi kita juga serahkan sebagian dari bantuan kita, yaitu memberikan hampir mencapai 9 miliar rupiah. Kita harapkan ini bisa menjadi Booster percepatan untuk mendukung pertumbuhan dan Produksi Padi di Wilayah Cirebon,” pungkasnya. (Sakur/Red)