jejakkasus.co.id, CIREBON – Perhelatan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak di Kabupaten Cirebon akan diselenggarakan serentak pada tanggal 21 November 2021.
Mengangkat fenomena menjelang perhelatan Pilkades Serentak, khususnya di Desa Kudumulya, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon melihat dari dekat bagaimana budaya ataupun kebiasaan didesa tersebut.
jejakkasus.co.id menelusuri suasana masyarakat di Desa Kudumulya dalam persiapan menghadapi Pilkades Serentak 2021.
Informasi yang dihimpun dari percakapan masyarakat sekitar, bahwa masyarakat menginginkan kondusifitas di wilayah Desa Kudumulya, meskipun antar mereka berbeda pilihan saat Pilkades nanti.
Memang, biasanya gesekan antar masyarakat pada Pilkades itu sangat kental, seperti saling ejek, saling menjatuhkan, saling fitnah demi memenangkan Jago-nya.
Tetapi Alhamdulillah, masyarakat Desa Kudumulya sudah semakin dewasa, sehingga jauh-jauh hari sudah mempersiapkan untuk menghindari yang namanya permusuhan.
Mereka mempunyai prinsip “SALEMBUR KUDU AKUR”.
Diketahui, ada dua Calon Kandidat Kepala Desa, yakni Wahid dan Deden, kita tunggu diantara kedua calon tersebut, siapa yang akan terpilih menjadi Kepada Desa Kudumulya.
Trisno dan Casno yang mendukung Calon Nomor Urut 2, yaitu Wahid. Mereka menginginkan kondusifitas saat Pilkades di Desa Kudumulya.
“Kami menginginkan kondusifitas dalam pelaksanaan Pilkades nanti,” ujar Trisno dan Casno kepada jejakkasus.co.id, Selasa (02/11/2021)
Begitupun Lukman yang mendukung Calon Nomor Urut 1, yaitu Deden, menginginkan keadaan didesanya itu tetap kondusif selama masa pemilihan berlangsung.
Pada intinya, masyarakat Desa Kudumulya menginginkan desa mereka aman dari kerusuhan saat berlangsungnya dan setelah pelaksanaan Pilkades nanti.
Bahkan, Lukman menginginkan agar tidak terjadi money politic.
“Bravo masyarakat Desa Kudumulya,” pungkas Lukman singkat. (H. Indang)
