INDRAMAYU- JK. Peningkatan tinggi gelombang di Indonesia bagian Utara umumnya Timur Laut-Tenggara dengan kecepatan 5.20 knot, sedangkan diwilayah Selatan Indonesia dari Timur-Tenggara dengan kecepatan 5- 25 knot. Kecepatan tertinggi diantaranya perairan Selatan Pulau Jawa (Sumber:BMKG).
Ini diduga menyebabkan Banjir Rob dan tinggi gelombang air Laut di sepanjang Pesisir Pantai Laut Jawa juga menyebabkan musibah tenggelamnya Kapal pencari Ikan (Ngarad) KM Putra Bahari milik Rasipan dengan ukuran sekitar 3 GT di perairan Muara Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu.
Seperti diketahui sebelumnya, Rasipan (45) warga Desa Tambak RT 10 RW 03, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, dan Opik (35) warga Desa Babadan, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu Jawa Barat, kedua nelayan bernama Rasipan dan Opik tersebut sedang melakukan perjalanan pulang sehabis mencari ikan di tengah laut.
Tapi ketika sampai Pantai Karangsong dekat Kelip karena kondisi air laut sedang naik/ombak besar, tiba-tiba Perahu oleng dan terbalik. Hal ini disampaikan oleh Muh. Husnul Hakim (23) warga Desa Tambak yang masih saudara dengan Rasipan.
Tim SAR Gabungan terdiri dari Aktivitis Kemanusiaan KRI, Satpol Air, BPBD Indramayu, Mapaksinu. Awalnya Perahu KM Putra Bahari mencari ikan pada hari Rabu tanggal 03 Juni 2020 pukul 06.00 WIB dari Muara Laut Pantai Karangsong.
Kemudian hari Kamis tanggal 04 Juni 2020 sekitar pukul 10.00 WIB, Perahu merapat pulang kembali ke darat melalui Muara Karangsong. Pada saat Perahu masuk ke Muara Karangsong, Perahu tiba-tiba dihantam gelombang hingga terbalik dan tenggelam.
Selanjutnya, Muh. Husnul Hakim saudaranya Rasipan menghubungi BPBD Daerah Indramayu dan Posko Aktivitis Kemanusiaan KRI (Komunitas Relawan Independen).
Tim SAR Gabungan terdiri dari Aktivitis Kemanusiaan KRI, Satpol Air, BPBD Indramayu, Mapaksinu, pukul 12.15 WIB sampai lokasi Pantai Karangsong dan melakukan pencarian terhadap kedua survivor.
Ismail Husni Tim TRC (Tim Reaksi Cepat) BPBD Kabupaten Indramayu menerangkan bahwa, pencarian dilakukan oleh tim SAR gabungan BPBD, Polairud dan potensi SAR KRI (Komunitas Relawan Independen) Kabupaten Indramayu sudah berusaha melakukan pencarian korban.
Namun dengan kondisi gelombang yang sangat besar dan waktu sudah di perkirakan Air Laut Pasang, maka tim di tarik mundur pencarian, dan akan di teruskan besok pagi.
“Gelombang sangat besar juga menjelang magrib dan perkiraan air laut mulai pasang, maka tim SAR Gabungan di tarik mundur dan akan diteruskan hari berikutnya,” ujar Ismail, Kamis (4/6/2020).
Sedangkan Supardi Ketua Aktivis Kemanusiaan KRI (Komunitas Relawan Independen) Kabupaten Indramayu saat dihubungi oleh Muh. Husnul Hakim bahwa, ada Laka Laut langsung mempersiapkan Tim Rescue bergabung dengan Tim BPBD Kabupaten Indramayu dan Satpol Air.
“Begitu ada laporan, Laka Laut kita berangkatkan TRC Rescue KRI dan langsung bergabung dengan BPBD Kabupaten Indramayu dan Satpol Air,” berhubung gelombang Laut sedang tinggi mencapai sekitar 2 meter dan menjelang sore, pencarian survivor dilanjutkan hari Jumat, ujar Supardi, Kamis (4/6/2020) pukul 17:00 WIB di lokasi Pantai Karangsong.
Kami lanjutkan pencarian besok pagi Jumat tanggal 5 Juni 2020, berharap kedua survivor segera ditemukan dengan selamat, pungkasnya. (Ron)