Jawa Barat: Bupati Kuningan Kunjungi Perkebunan Labu Siam di Majalengka

jejakkasus.co.id, MAJALENGKA – Bupati Kuningan H. Acep Purnama, S.H., M.H., mengunjungi Perkebunan Labu Siam yang dikelola oleh Ahud Hurairi, S.HI., berlokasi di Dusun Cakrawati, Desa Lemah Putih, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat (Jabar), Jumat Siang (01/07/2022) usai Sholat Jumat.

Labu Siam termasuk jenis Sayuran yang populer di Indonesia. Tanaman dengan nama latin Sechium edule ini merupakan tanaman yang masuk dalam Suku Labu-Labuan (Cucurbitaceae).

Tanaman asli Amerika Tengah ini mulai masuk Indonesia sejak Zaman Penjajahan Belanda. Labu Siam memiliki buah berwarna hijau dan ukurannya dua kali kepalan tangan. Selain buahnya, bagian lain yang bisa dikonsumsi adalah pucuknya.

Labu Siam tumbuh dengan subur pada wilayah dengan ketinggian 100-200 meter di atas Permukaan Laut (mdpl). Tanaman ini cocok dikembangkan di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi.

Itu sebabnya, Labu Siam bisa ditemui di daerah tropis maupun subtropis. Labu Siam juga memiliki banyak manfaat buat kesehatan tubuh. Buah ini memiliki kadar vitamin C yang tinggi dan sumber serat yang baik untuk kesehatan.

Di Indonesia sendiri, sudah banyak Petani membudidayakan tanaman dengan batang merambat ini. Salah satunya adalah Ahud Hurairi, S.HI., yang lokasi Kebunnya berada di Dusun Cakrawati, Desa Lemah Putih, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat (Jabar).

Berawal dari obrolan santai antara Bupati dan Ahud Hurairi atau dikenal familiar dengan Abah Ahud yang kesehariannya bertugas di Pengadilan Agama Kuningan,  Bupati Kuningan tertarik untuk mengunjungi Perkebunan Labu Siam yang dikelola oleh Abah Ahud.

Dalam kunjungan ke Perkebunan Labu Siam tersebut, Bupati Acep tidak hadir sendiri, Bupati mengajak Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Drd. H. Ahmad Juber M.Si., Kadis Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kuningan Dr. H. Toto Toharudin M.Pd., Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Ir. Usep Sumirat beserta para Kabid dan Subkoor dari masing-masing Instansi untuk Studi Lapangan.

Tujuan Bupati Acep mengunjungi Perkebunan Labu Siam tersebut adalah untuk mengembangkan wawasan dalam pengelolaan Kebun Labu Siam dari hulu sampai ke hilirnya untuk nanti bisa diterapkan di Kabupaten Kuningan.

“Kepada para Petani Kuningan yang ingin mempelajari dan mengembangkan wawasan mengelola Labu Siam, mangga yang berminat, saya antar kesini,” tutur Bupati.

Di lokasi, Abah Ahud mengajak Bupati dan rombongan untuk berkeliling melihat-lihat Kebun Labu Siam.

Saat kunjungan ke lokasi Kebun Labu Siam yang dikelola oleh Abah Ahud, Bupati Acep sangat terpukau dengan luasnya Lahan Kebun, dan melihat langsung Labu Siam dipetik langsung oleh para Petani dilokasi tersebut.

Abah Ahud pun menerangkan kepada Bupati dan rombongan bahwa di kebun tersebut ada 2 jenis varietas Labu Siam diantaranya Labu Siam biasa dan Labu Siam Anggur.

Dijelaskan Abah Ahud, bahwa untuk Labu Siam Anggur perbedaannya adalah dalam satu tangkainya itu, Labu Siam berbuah seperti Anggur, saling berdekatan mirip Anggur.

Kalau Labu Siam biasa, satu tangkai satu buah Labu Siam, tapi untuk Labu Siam Anggur, dalam satu tangkainya berbuah sampai 6-8 Labu Siam.

Selain prospek Pasar yang besar, Abah Ahud mengungkapkan Budidaya Labu Siam cukup mudah, dan perawatannya sederhana.

“Bagi para Petani pemula, Labu Siam bisa menjadi komoditas pilihan untuk mulai bertani. Dari Tanam hingga Panen hanya 3 bulan, setelah itu bisa Panen 2 hari sekali. Dengan perawatan maksimal, Tanaman Labu Siam mampu bertahan hingga 4 tahun.” terang Abah Ahud.

Ditempat yang sama, Abah Ahud menyebut, untuk meminimalisir risiko Labu menjadi busuk, sebaiknya menggunakan para-para atau semacam tiang dari Bambu, agar Labu tidak menyentuh Tanah.

“Tanaman Labu itu menjalar seperti Ubi. Maka, perlu dibuatkan para-para paling tidak 40 sampai 50 cm, agar Labu itu tumbuh di atas, tidak menyentuh Tanah. Karena, kalau kena Tanah dia sangat berisiko busuk,” ungkapnya.

Abah Ahud juga mengatakan, agar sebaiknya Daun yang sudah tua pada Tanaman Labu Siam dipisahkan untuk menjaga kualitas tumbuhan. Selain itu, saat Daun dianggap sudah terlalu lebat, juga akan lebih baik bila dikurang.

“Terima kasih kepada Bupati Kuningan yang telah mengunjungi Perkebunan Labu Siam ini, semoga bisa menambah wawasan dan Abah siap untuk menerima siapapun warga Kuningan yang ingin mempelajari, studi banding, studi lapangan mengelola Labu Siam ini,” kata Abah Ahud.

Sebelum mengakhiri kunjungan, Abah Ahud mempersilahkan rombongan Bupati Kuningan untuk memanen dan memetik sendiri Labu Siam untuk di bawa pulang ke rumah. (Hery/Ujang/Red)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *