jejakkasus.co.id, INDRAMAYU – Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar kembali menerima Penghargaan dari Insan Pers di Indonesia.
Kali ini, dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Barat yang menganugerahkan “Ajen Pangaping” kepada Bupati Nina.
Selain Bupati Indramayu, 5 Kepala Daerah lainnya di Provinsi Jawa Barat juga memperoleh Penghargaan yang sama dari PWI Jawa Barat.
Penghargaan “Ajen Pangaping” itu diterima Bupati Indramayu Nina Agustina pada puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2022 yang diselenggarakan PWI Jawa Barat di Hotel Sunshine Soreang Bandung, Jawa Barat (Jabar), Rabu (23/3/22) malam.
Bupati Nina Agustina mengatakan, Penghargaan “Ajen Pangaping” ini didedikasikan untuk masyarakat Kabupaten Indramayu, karena selama proses pembangunan daerah yang dipimpinnya telah mengikutsertakan banyak pihak, termasuk Insan Pers yang berperan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
“Penghargaan ini, saya persembahkan untuk masyarakat Indramayu yang sudah ikut andil dalam proses pembangunan daerah dan berdampak positif kepada masyarakat selama saya memimpin,” kata Nina.
Ketua PWI Jawa Barat Hilman Hidayat mengatakan, Bupati Nina Agustina dan 5 Kepala Daerah lainnya di Provinsi Jawa Barat yang memperoleh Penghargaan “Ajan Pangaping” telah ditetapkan berdasarkan penilaian yang dianggap berpengaruh terhadap proses pembangunan di masing-masing daerah.
Menurut Hilman, berkat sosok Kepala Daerah yang terus menjalin sinergitas dengan Insan Pers dalam proses pembangunan daerah, telah berdampak pada pertumbuhan anggota PWI dalam menjalankan profesinya untuk membantu pemerintah dalam menyebarluaskan informasi.
Hilman menjelaskan, capaian ini berkat pemanfaatan kemajuan teknologi dan Media Sosial yang semua orang bisa menjadi wartawan dan bisa menulis berita hingga mempublish sendiri media yang dimilikinya.
Tetapi untuk mencapai kewartawanan, maka seseorang harus mengikuti Uji Kompetensi Kewartawanan (UKW) sebagai legalitas profesi yang dibidangi.
“Semua orang bisa menjadi Pimpinan Redaksi, semua orang bisa menjadi Pemilik Media. Cuma, siapakah yang paling unggul dalam mengisi konten elektronik tersebut. Oleh karena itulah, Uji Kompetensi Kewartawanan harus dilalui oleh seseorang jika ingin profesi yang dibidangnya benar-benar memiliki legalitas dan berkompeten,” kata Hilman.
Sementara itu, Ketua PWI Pusat Atal S Depari menyebutkan, Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) Jawa Barat menempati posisi kedua di Indonesia.
Menurut Atal, capaian IKP ini, artinya wartawan sangat menikmati profesinya, menikmati kebebasan pers dan tidak ada hambatan dalam menjalankan tugasnya dilapangan.
“Jadi, temen-temen PWI Jawa Barat harus bahagia, karena di daerah lain terdapat IKP terendah, yang tentunya banyak hambatan dalam profesinya. Oleh karena itu, sudah sepatutnya pers juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang berpengaruh terhadap kebebasan pers,” papar Atal.
Atal berharap, PWI Jawa Barat harus lebih baik ke depan dalam mengimplementasikan fungsi pers, baik itu Pers Pejuang, dan Pers Pembangunan bersama pemerintah.
Disamping itu, menjadikan Pers Pilar Keempat Demokrasi untuk membangun Bangsa, mencerdaskan Bangsa dan menjadi Mitra Pemerintah dalam keterbukaan publik.
Hal sama diutarakan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum. Dalam sambutannya, Uu (panggilan akrab Wakil Gubernur Jawa Barat) menyampaikan harapannya kepada PWI Jawa Barat untuk mampu mengimbangi kemajuan zaman, kemajuan tekhnologi dan lainnya.
Sehingga, pers di Jawa Barat menjadi pers yang handal, awak media yang hebat, awak media yang dapat dipercaya.
“Peran media sangat luar biasa dalam era globalisasi dan era berita hoax. Karena itu, terkadang citra seseorang tergantung pemberitaannya. Termasuk pemerintah sendiri yang bisa baik di mata masyarakat, seandainya awak media memberitakan informasi yang positif dan membangun,” tegas Uu.
Dalam puncak HPN Tingkat Jawa Barat Tahun 2022 ini, hujan Penghargaan juga diberikan untuk Tokoh Publik. (Ron/Red)