jejakkasus.co.id, CIREBON – Bupati Cirebon Drs. H. Imron Rosyadi, M.Ag., melantik Pengurus Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Tingkat Kecamatan se-Kabupaten Cirebon bertempat di Ballroom Hotel Dedy Jaya Ciledug, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar), Rabu (30/11/2022).
Hal ini bertujuan dalam melakukan upaya menciptakan kondusifitas wilayah dengan mengukuhkan sinergitas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, Pemerintah Desa (Pemdes) dengan TNI dan Polri.
Hadir dalam pelaksanaan tersebut, Unsur Forkopimda, Dandim 0620/Kabuparen Cirebon Letkol Inf. Faurizal Noerdin, Kapolresta Cirebon Kombes Pol. Arif Nudiman, Sekertaris Daerah (Sekda) Hilmi Rivai, Kaban Kesbangpol Ita Rohpitasari, Ketua FKDM Kabupaten H. Yayat Ruhiyat, Kadis DPMD Erus Rusmana, Kasatpol PP Kabupaten Cirebon Imam Ustadi, Ketua KPU Kabupaten Cirebon Sopidi, para Danramil yang berada di wilayah Teritorial Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, para Kapolsek yang berada di wilayah hukum Polresta Kabupaten Cirebon, para Camat se-Kabupaten Cirebon, FKKC, dan para pengurus Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Tingkat kecamatan se-Kabupaten Cirebon.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Imron mengungkapkan, dibentuknya FKDM bertujuan untuk Cipta Kondisi wilayah Kabupaten Cirebon yang kondusif menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Menurut Imron, Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan yang menganggu kondusifitas wilayah perlu diatasi bersama, dan itu bukan hanya tugas Pemda, TNI dan Polri, tapi tentunya kewaspadaan dini harus melibatkan semua lapisan masyarakat sesuai Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 121 Tahun 2022 serta Peraturan Kemendagri Nomor 46 Tahun 2019.
Imron menegaskan, runtuhnya Negara adalah karena adanya kerapuhan didalamnya, apalagi diera globalisasi, kita kenal dengan adanya, Suku dan Agama adalah yang sangat rentan dijadikan isu yang mudah membuat hancurnya keutuhan Bangsa.
“Oleh sebab itu, kami berharap FKDM menjadi jembatan terjadinya konflik yang memecah belah persatuan di daerah menjadi solusi terbaik dalam menjaga Persatuan dan Kesatuan NKRI,” tegasnya.
Imron juga menyampaikan, adanya perbedaan adalah hal yang manusiawi, persaingan antar perbedaan itu hal lumrah, namun sikap sportifitas, Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Wathoniyah harus dikedepankan.
”Saya berharap, FKDM bisa menjadi agen perekat Bangsa agar perbedaan tidak merusak tatanan yang ada, karena jika tatanan rusak, maka akan butuh waktu cukup lama untuk memperbaikinya,” terang Imron.
Lanjut Imron, banyak contoh di Negara lain, karena adanya perbedaan Suku hingga membuat terjadinya perang dan rakyat yang menjadi korban sampai ke anak cucunya. Jadi, kalau Indonesia sudah goyah, maka akan ada Negara lain yang akan memanfaatkan situasi tersebut.
”Semoga, adanya FKDM di Kabupaten Cirebon menjadi perekat Bangsa, dan masyarakat dapat berfikir dewasa, arif dan bijaksana dalam menghadapi masalah,” pungkasnya. (Ethik Kurtis/Red)