MAJALENGKA- JK. Brilink “Toko Rizal” salah satu Toko Sembako Desa Singawada, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka yang resmi telah bersertifikat dari Bank BRI Majalengka menerima dan menyalurkan bantuan dari Kementerian Sosial lewat Dinas Sosial Kabupaten Majalengka.
Bantuan Langsung Tunai (BLT) disalurkan kepada warga Keluarga Penerima Manfaat (KPM) kategori Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) warga yang sudah terdaftar dengan memiliki Nomor Kartu Rekening, di Aula Gedung Desa Singawada. Senin (26/10/2020) pada pukul 09.00 WIB.
Toko”Rizal” menggelar penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk warga Desa Singawada sejumlah 184 KPM.
Turut serta dalam pengawasan pembagian uang PKH tersebut, Pemerintah Desa, Pendampingan PKH dari Dinsos Kabupaten, Unsur Kecamatan, Koramil dan Polsek Rajagaluh.
Dalam arahan dari Unsur Muspika a.n Kapolsek, Edy selaku Kanit Binmas
“Kepada semua warga penerima bantuan ini diharapkan bisa digunakan dan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menambah kebutuhan ekonomi, dan Pemerintah baik dari Pusat sampai Daerah sangat memperhatikan sekali warganya yang tidak mampu untuk meringankan beban ekonomi, tapi semua itu prosedur harus ditempuh dengan kriteria benar-benar tidak dapat penghasilan atau distabilitas dan lansia miskin, bagian warga yang berhak mendapatkan PKH.” papar Edy Kanit Bimas Polsek Rajagaluh.
Begitupun selaku pelaksana pembagian dana PKH Rizal kepada awak media mengutarakan, kami mohon kepada para ibu-ibu dalam pengambilan uang jangan lupa membawa kartu rekeningnya dan jangan sampai pengambilan uang di titipkan kartu rekeningnya kepada yang bukan pemiliknya.”tegas Rizal (Brilink “Toko Rizal”).
Dalam suasana kegiatan dengan antrian pembagian uang PKH tersebut, awak media Jejak Kasus menghampiri beberapa ibu-ibu dan berkomentar
“Sungguh sangat bersyukur, setiap bulannya selalu mendapatkan bantuan, ini karena kehidupan kami tidak seperti yang lain punya kekayaan dan penghasilan ataupun modal usaha, kami benar-benar hidup tidak punya penghasilan apalagi untuk modal usaha, kehidupan kami kerja tak menentu, itu juga sebagai kuli serabutan, ” papar para ibu dengan wajah muram sedih. (Aziz Siswanda)