MAJALENGKA- JK. PKBM Multisari Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Soal Ujian Pendidikan Kesetaraan Tahun 2021. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 20 Pebruari 2021.
Ketua PKBM Multisari Wawan Hermawan, M.Pd., yang didampingi oleh Penilik Kesetaraan Kecamatan Cigasong Tata Suparta, S.Pd., menyebutkan bahwa, kegiatan ini adalah guna menyongsong pelaksanaan Ujian Pendidikan Kesetaraan (UPK) Tahun 2021 sebagai tindak lanjut pelaksanaan Surat Edaran Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021 tentang Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan serta Pelaksanaan Ujian Sekolah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Diseases (Covid-19).
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal UPK tahun 2021 ini dilaksanakan, mengingat adanya pengadopsian kaidah penyusunan soal dari kaidah soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang digulirkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Adapun kaidah penyusunan soalnya yang pertama adalah Level Kognitif yang diujikan kepada siswa berdasarkan Taksonomi Bloom, yaitu: 1. Pengetahuan (C1) dan Pemahaman (C2), peserta didik memiliki kemampuan standar minimum dalam menguasai pelajaran (Knowing). 2. Penalaran (C4, C5, dan C6), peserta didik memiliki kemampuan bernalar (Analisis, Evaluasi, Kreasi) dan logika (Reasoning) dan 3. Aplikasi (C3), peserta didik memiliki kemampuan aplikatif (Applying).
Yang kedua adalah, Distribusi Kompetensi sebagai alternatif prosentasi level kognitif, diadopsi dari AKM (UPK diperuntukkan kelas akhir tiap jenjang Pendidikan Kesetaraan), untuk kelas 6 (Paket A setara SD), Knowing sebanyak 30%, Applying sebanyak 50% dan Reasoning sebanyak 20%, untuk kelas 9 (Paket B setara SMP), Knowing sebanyak 25%, Applying sebanyak 50% dan Reasoning sebanyak 25%, dan untuk kelas 12 (Paket C setara SMA), knowing sebanyak 20%, Applying sebanyak 50% dan Reasoning sebanyak 30%.
Berikutnya adalah untuk indikator soal, rumusan indikator soal yang lengkap mencakup 4 komponen, yaitu: A = audience, B = behaviour, C = condition, dan D = degree. Disajikan data dalam bentuk tabel (C) yang berkaitan dengan rata-rata produksi barang tertentu dari suatu perusahaan, peserta didik (A) dapat menentukan kemungkinan kejadian dari produksi (B) barang tersebut secara tepat (D).
Selanjutnya, untuk prosentase bentuk soal sebagai salah satu alternatif, diadopsi dari AKM kelas. Satuan Pendidikan dapat menyusun prosentase bentuk soal, yaitu: Pilihan Ganda (hanya 1 jawaban benar) sebanyak 20%, Pilihan Ganda Kompleks (memberi tanda cek (√) dalam kotak, beberapa pernyataan yang dijawab ya-tidak/benar-salah, dll), jawaban benar lebih dari 1 sebanyak 40%, Menjodohkan sebanyak 10%, Isian singkat/Jawaban singkat (angka, nama/benda yang sudah pasti) sebanyak 5% dan bentuk Non-objektif (esai/uraian) sebanyak 25% dari jumlah soal.
Dari kegiatan Bimtek ini, Wawan Hermawan, mengharapkan para tutor PKBM Multisari terbiasa dalam menyusun soal dengan menggunakan kaidah soal AKM dan para siswa PKBM Multisari terbiasa dalam menjawab soal-soal yang berkaidahkan soal AKM.
Poin utama tujuan kegiatannya adalah membiasakan tutor PKBM Multisari dalam menyusun soal dengan menggunakan kaidah soal AKM dan menbiasakan siswa (peserta didik) PKBM Multisari dalam menjawab soal-soal Ujian Modul dan Ujian Pendidikan Kesetaraan yang berkaidah soal AKM (dan juga Soal AKM yang Insya Allah akan diselenggarakan bulan Oktober-Nopember 2021 oleh Kemdikbud).
Kami memberdayakan tutor yang mengikuti webinar Penyusunan Soal UPK yang diselenggarakan oleh salah satu DPD Forum Tutor Provinsi. Bukan masalah mendahului forum. Ini konsumsi PKBM Multisari. (Endi)