jejakkasus.co.id, CIREBON – Biaya Sekolah yang meningkat bisa berpotensi menjadi salah satu Penyebab Inflasi Inti di Kota Cirebon, Jawa Barat (Jabar).
Hal tersebut dapat terlihat dari laporan BPS pada Bulan Juli 2023, Kelompok Pendidikan memberikan Tekanan Inflasi 1,46 di Kota Cirebon. Angka tersebut tertinggi dibandingkan seluruh Indeks Kelompok Pengeluaran yang lain.
Secara umum, Inflasi Kota Cirebon pada Bulan Juli 2023 berada di atas Inflasi Provinsi Jawa Barat dan juga di atas Inflasi Nasional.
Dalam Rakornas TPID 2023, Kota Cirebon masuk dalam 10 Kota/Kabupaten dengan Inflasi di atas 4 persen. Hal ini yang menjadi salah satu Fokus Perhatian TPID, Pemerintah Daerah (Pemda), dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon.
Dalam Kunjungan Studi Banding TPID Ciayumajakuning ke TPID Nusa Tenggara Barat, Kepala BI Cirebon Hestu Wibowo dan Wakil Wali Kota Cirebon menyampaikan perihal Inflasi Kota Cirebon serta Sumber-sumber Pemicunya.
Wakil Wali Kota Cirebon Dra. Hj. Eti Herawati mengaku kaget mendapat kabar Kota Cirebon masuk dalam 10 Kota/Kabupaten dengan Inflasi Tertinggi.
Eti menduga, Pemicu Inflasi disebabkan oleh Cabai, Beras atau Daging Ayam. Namun ternyata pemicunya adalah Biaya Sekolah dari mulai Tingkat SD sampai SMA.
“Di pikiran saya, kalau sudah Inflasi berarti Cabai, Beras, atau Daging Ayam, ternyata tidak. Ternyata Anak-anak Sekolah,” kata Eti saat memaparkan pada Audensi dengan TPID NTB di Balaikota Mataram, Selasa (12/9/2023).
Eti menyampaikan, Kota Cirebon merupakan Kota Penyangga Daerah di sekitarnya, yang menjadi salah satu target dari para Orangtua Siswa menyekolahkan anaknya di Kota Cirebon.
Selain itu, Eti mengungkapkan persoalan Tarif Air PDAM yang juga menjadi Pemicu Tekanan Inflasi tertinggi Kota Cirebon pada Bulan Januari 2023.
Eti menyebut, persoalan ini menjadi dilema Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, mengingat Kota Cirebon mendapat Pasokan Air Bersih dengan membeli ke Kuningan.
Lanjut Eti, sementara harga jual Air ke Kota Cirebon akan dinaikan oleh Kuningan. Sedangkan untuk membangun Sumber Air Baku dari Penyulingan Air Laut, biaya teknologi ini lebih mahal ketimbang membeli Air ke Kabupaten Kuningan.
“Ini yang menyebabkan kemarin itu Inflasi kita tinggi,” kata Eti.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BI Cirebon Hestu Wibowo mengatakan, Inflasi IHK Kota Cirebon pada Bulan Agustus 2023 telah berada dalam tren penurunan meskipun masih di atas target.
Hestu menjelaskan, Kota Cirebon sendiri pada Penghitungan Inflasi terakhir Bulan Agustus 2023 mencatatkan Deflasi 0,11 persen (mtm). Ini adalah Deflasi terdalam dari 7 Kota IHK di Jawa Barat dengan Inflasi secara tahunan sebesar 4,04 persen (yoy).
‘Sumber Inflasi Kota Cirebon sebenarnya banyak faktor, karena memang Kota Cirebon selama ini sebagai Kota Konsumen, terutama Komoditas Pangan Strategis. Selain Tarif Air PDAM, sumber Pemicu Inflasi dari Kelompok Administered Price adalah Tarif Kereta Api,” ungkap Hestu.
“Kota Cirebon juga menjadi salah satu Stasiun Utama KA, ada kenaikan tarif beberapa kelas KA. Terhadap Inflasi Kota Cirebon itu juga berpengaruh,’ pungkasnya. (H. Indang/Red)