Jawa Barat: Antisipasi Wabah DBD, Dinkes Kota Cirebon Lakukan Fogging di RW 12 Kalijaga Permai Timur

jejakkasus.co.id, CIREBON – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon melalui Tim Fogging (Pengasapan) melaksanakan penyemprotan Nyamuk DBD (Demam Berdarah Dengue) di RW 12 Perumahan Bumi Kalijaga Permai Timur, Kota Cirebon, Jawa Barat (Jabar).

Hal itu dilakukan sebagai antisipasi terjadinya wabah penyakit DBD dari Nyamuk Aedes Aegypti diwilayah Kota Cirebon, khususnya di RW 12 Perumahan Bumi Kalijaga Permai Timur.

Penyemprotan dilakukan di rumah-rumah penduduk dan lingkungan sekitarnya yang terindikasi akan terjadi kasus DBD yang menyerang warga masyarakat .

Ketua RW 12 Bumi Kalijaga Permai Timur H. Mulyadi, B.Sc., beserta Pengurus RT 01 sampai dengan RT 06, dan warga merespon positif diadakannya Fogging (Pengasapan) sebagai antisipasi terjadinya wabah DBD.

“Mengingat telah datangnya pergantian musim yang tidak menentu, dari penghujan ke kemarau namun masih disertai datangnya hujan,” ujar H. Mulyadi.

Penyemprotan dilakukan oleh Tim dari Dinas Kesehatan Kota Cirebon didampingi petugas Survailans dan DBD dari Puskesmas Kalijaga di bawah koordinator Ketua Tim Fogger Hendra, SKM.

Hendra mengatakan, sebagai bagian dari agenda tahunan dalam kegiatan SMP (Sebelum Musim Penularan) Program DBD Seksi Pencegahan Penyakit Menular.

“Sebelum pelaksanaan Foging, dilakukan sosialisasi terlebih dahulu pada warga agar mempersiapkan kondisi di rumah dengan menguras Bak Mandi dan tempat penampungan Air dari Jentik-jentik Nyamuk Aedes Aegypti,” jelas Hendra.

Nantinya, lanjut Hendra, pada pelaksanaan penyemprotan tersebut diharapkan fokus di dalam rumah dengan menutup Jendela dan Pintu rumah minimal selama 20 menit.

“Menutup makanan yang ada di Meja Makan dan mengeluarkan binatang peliharaan yang ada di dalam rumah, seperti Burung, Kucing atau Anjing untuk diamankan sementara di luar rumah pada saat pelaksanaan pengasapan melalui pengeras suara di Masjid dan Musala,” ujar Hendra, SKM., Ketua Tim Fogging kepada jejakkasus.co.id, Rabu (11/05/2022).

Hendra berharap, partisipasi penuh dari masyarakat untuk tetap memantau perkembangan Jentik-jentik Nyamuk dengan 3M Plus, yaitu menguras Bak-bak Mandi minimal seminggu sekali, mengubur Kaleng-kaleng bekas, membuang Ban-ban bekas serta menutup tempat-tempat perindukan Nyamuk pada tebangan Pohon Bambu atau taburi Bubuk Abate. (Hasan/Red)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *