CIREBON- JK. Malang yang dialami Bunga (bukan nama sebenarmya), seorang balita berusia 5 tahun warga salah satu Desa di Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon harus kesakitan di alat vitalnya hingga sekarang, akibat dicabuli R (45) tetangganya sendiri.
Pihak keluarga pun sangat berharap pelaku berinisial R (45) yang merupakan tetangga korban untuk segera ditangkap karena hingga sekarang pelaku masih berkeliaran, membuat khawatir para orang tua disekitar rumah korban.
Ibu dari korban S (40) sangat berharap pelaku untuk segera ditangkap karena sangat mengkhawatirkan para orang tua yang memiliki anak balita di lingkungannya.
“Saya ga mengerti, padahal sudah di laporkan ke Polresta Cirebon, tapi pelaku masih berkeliaran, bahkan menurut tetangga, masih ngopi-ngopi di rumahnya,” katanya kepada media, Senin (1/6/2020).
Ia menceritakan saat itu anaknya di bawa pelaku pada Selasa (19/5/2020) sekitar pukul 17.30 WIB bersama keponakan pelaku yang umurnya sama ke area pesawahan.
Di tempat itulah korban dicabuli pelaku, yang sebelumnya keponakan pelaku disuruh pergi, sehingga pelaku bebas melakukan aksi bejadnya.
Lanjut S, saat itu korban setelah pulang dengan pelaku merasa kesakitan di bagian alat vitalnya, namun tidak pernah mengaku, hingga beberapa kali di desak, korban akhirnya bicara.
“Setelah didesak akhirnya korban mengaku telah dicabuli pelaku, hingga sekarang korban masih merasakan kesakitan di bagian alat vitalnya bahkan saat buang air kecil selalu mengeluarkan cairan seperti nanah,” ujarnya.
Setelah melihat kondisi anaknya seperti itu, akhirnya ibu korban melaporkan ke Polresta Cirebon pada Jumat (22/5/2020). Keluarga korban sangat berharap pelaku untuk segera di tangkap.
Sementara Pendamping Desa Kecamatan Ciwaringin, Sofyan Ahlaf merasa prihatin dengan kejadian tersebut, ia pun rela siap memberikan bantuan kepada keluarga korban.
“Kasihan korban, anak yatim, ayahnya sudah meninggal, obat dari Rumah Sakit saja hingga sekarang belum di tebus, karena keluarga itu tidak mampu,” katanya.
Lanjut Sofyan, dirinya siap akan membantu untuk menebus obat tersebut karena luka yang dialami korban masih sangat memprihatinkan, karena korban sampai sekarang masih merasa kesakitan.
“Obat itu harus segera ditebus untuk mengobati luka di alat vitalnya yang dialami korban, karena sampai sekarang lukanya masih parah, setiap akan buang air kecil, selalu mengeluarkan cairan seperti nanah,” ujarnya.
Dirinya juga siap akan mengadvokasi penanganan korban seperti dengan membawa Komnasham Perempuan dan Anak serta siap akan menyekolahkan korban untuk masuk sekolah PAUD yang semuanya di gratiskan. Pungkasnya. (Ron)