jejakkasus.co.id, BREBES – Perangkat Desa Bulakelor bersama LSM GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) gerebek Warung Aceh yang meresahkan, diduga menjual Obat-obatan tanpa Ijin disamping SPBU di Wilayah Desa Bulakelor, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (Jateng).
Berawal dari adanya aduan masyarakat, lalu ditindaklanjuti oleh Perangkat Desa Bulakelor bersama LSM GMBI dengan menggeruduk lokasi Warung Aceh tersebut, meminta agar Warung Aceh itu ditutup.
“Hari ini juga, Warung Aceh ini harus ditutup, ini sangat meresahkan Warga Desa, banyak sekali Anak-anak Muda yang mengkonsumsi Obat-obatan ini dalam Dosis yang banyak. Jelas, ini akan merusak Generasi Muda,” tegas Slamet salah seorang Tokoh Masyarakat yang ikut serta dalam Penggrebekan Warung tersebut, Rabu (24/01/2024).
“Warung Aceh yang umum dikatakan Anak-anak Muda sekarang adalah sebuah Warung yang diperuntukkan Penjualan Obat-obatan jenis G. Sebetulnya kalau dijual di Apotek harus dengan Resep Dokter, akan tetapi disini (Warung Aceh) dijual bebas kepada Anak-anak Muda yang tujuannya adalah untuk mabuk-mabukan. Celakanya, ini diminati Anak-anak Muda Dibawah Umur, dan khususnya Kalangan Pelajar. Warung Aceh ini marak di Wilayah Hukum Polres Brebes, Jawa Tengah,” jelasnya.
“Entah bagaimana ceritanya, setiap kali warga menutup sebuah Warung Aceh, maka biasanya akan berpindah lokasi di daerah lainnya. Yang lebih aneh lagi, ketika semua Barang Bukti dan Pelaku ditangkap, beberapa hari kemudian akan kembali berjualan lagi seperti biasa, ada apa dibalik fenomena ini,” ungkapnya.
“Semoga, di Desa Bulakelor ini, Warung Aceh yang ditutup ke berapa kalinya, dan ke depannya agar bisa menutup semuanya di setiap Kecamatan, kurang lebihnya ada 20 tempat se-Kabupaten Brebes. Harapan ke depan, pihak pihak yang berwenang bisa tegas menangkap para Cukong di belakang berdirinya Warung Aceh ini. Jelas ini bisa merusak Generasi Anak Bangsa,” pungkasnya. (SDK)
