PAGAR ALAM– Upaya mengembangkan dunia pariwisata, warga di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, menyulap lahan perkebunan menjadi destinasi wisata yang dibangun secara mandiri.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekaligus membuka lapangan pekerjaan, terutama bagi warga setempat.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Pagar Alam, M. Berllian Aristopani, S.T., M.Sc., mengatakan, destinasi wisata yang dibangun secara mandiri itu disesuaikan dengan kultur dan tekstur lokasi dan tanah yang dimiliki warga.
“Panorama alami akan terpancar dari tempat wisata yang dibuat, sehingga dapat mengundang para wisatawan untuk datang merasakan langsung sejuknya udara Pagar Alam,” ujarnya Selasa (10/12/2019).
Salah satu wisata mandiri yang kini mulai digandrungi warga yakni Wisata Bukit Pasir dengan rumah khas yang ada di Dusun Muara Siban didukung keindahan alam. Maka, keberadaan tempat tersebut kian mengundang para pengunjung untuk datang.
Pengembangan obyek wisata juga sejalan dan merupakan program unggulan pemerintah melalui Dinas Pariwisata Kota Pagar Alam. Pemerintah sangat mendukung warga Pagar Alam untuk mengembangkan secara mandiri lahan-lahan mereka menjadi tempat wisata.
“Dengan keterbatasan anggaran, masyarakat yang mengubah lahan mereka menjadi tempat wisata akan kita dukung. Hal itu bernilai positif karena dapat menyediakan lapangan pekerjaan bagi pemuda Pagar Alam,” imbuhnya.
Berllian menyatakan, hal ini dilakukan sesuai program Walikota Pagar Alam. Ke depannya, tentu untuk peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
”Sekarang silahkan berinovasi untuk membuat tempat-tempat wisata baru, dan pemerintah sangat mendukung masyarakat yang punya lahan untuk berinvestasi usaha baru lokasi wisata.
Secara administrasi silakan urus perizinannya, ini akan berdampak bagi pendapatan serta menyediakan lapangan pekerjaan masyarakat itu sendiri. Ke depan perlu ada penguatan dan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan-pelatihan kewirausahaan,” paparnya.
Untuk menciptakan lapangan kerja bagi kaum muda, lanjut dia, dibutuhkan peran aktif dari setiap stakeholder sehingga potensi yang ada di Kota Pagar Alam bisa tereksplor secara baik.
“Daerah kita sudah terintegrasi dengan Dinas Pariwisata provinsi dan Kementerian Pariwisata,” tegas Berllian.
Sementara itu, Walikota Pagar Alam, Alpian Maskoni, S.H., sangat mengapresiasi adanya warga yang membangun dan menciptakan tempat wisata baru dengan inovasi. Selain itu, tetap bersama pemerintah dalam mempromosikan tempat-tempat wisata kepada masyarakat umum.
”Supaya destinasi wisata Pagar Alam terus mendunia dan dikenal orang hingga mancanegara,” cetusnya.
Saat ditemui media Jejak Kasus, Ari Francisco salah satu warga Pagar Alam yang menyulap lahan perkebunan miliknya menjadi Wisata Bukit Pasir, mengatakan, dirinya memberi nama Bukit Pasir sebagai salah satu upaya untuk memanfaatkan kekayaan alam perbukitan.
Selain itu, untuk membuka lapangan pekerjaan bagi pemuda sekitar. Bukit Pasir rencananya akan dibuka pada 25 Desember 2019. (Skr/Rka.)