Bengkulu : Dugaan Penyimpangan Dana Desa Oleh Oknum Kades Serian Bandung Kabupaten Seluma

BENGKULU SELATAN- JK. Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2019 yang di kelola oleh Pemerintahan Desa Serian Bandung, Kecamatan Maras, Kabupaten Seluma, baru-baru ini menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat setempat, pasalnya ada beberapa bangunan yang menggunakan Dana Desa (DD) tidak sesuai dengan keinginan masyarakat Desa Serian Bandung.

Pembangunan Jalan Setapak yang terbuat dari jenis Beton saat ini telah rusak parah, karena pembuatan Rabat Beton tersebut dananya tidak sesuai RAB yang dibuat sebelumnya, bahkan pada papan merek proyek angka dananya diubah dengan sepidol untuk mengelabui masyarakat.

Demikian pula teknis pengerjaannya sangat tidak sesuai dengan teknis konstruksi. Misalnya campuran Semen, ukuran bangunan sehingga banyak mengurangi volume pekerjaan. Senin (25/1/2021).

Dana Desa yang diperuntukan selain fisik bangunan, Dana Desa tersebut juga di manfaatkan untuk keperluan pendidikan se-tingkat PAUD, Dana Desa yang diharapkan untuk membayar honor para pengajar di Lembaga PAUD. Namun dana tersebut tidak dibayarkan secara maksimal pada para Guru PAUD.

Demikian pula halnya dengan program-program yang lain yang menggunakan Dana Desa, kelihatan sangat janggal di mata masyarakat, atas polemik yang bergejolak di Desa itu, maka salah seorang warga Desa Serian Bandung sempat mengundang awak media Jejak Kasus untuk konfirmasi kelakuan Oknum Kades dimaksud.

Menurut salah seorang warga (Dn) menegaskan,” kami siap untuk menjadi saksi jika persoalan ini di laporkan pada pihak yang berwajib”, tegasnya.

Setelah mendengarkan keluhan masyarakat Desa Serian Bandung, maka tim Jejak Kasus pun langsung terjun kelapangan, ternyata apa yang disampaikan warga memang benar adanya, tidak sampai disitu, tim Jejak Kasus pun berusaha menemui Kades, namun yang bersangkutan selalu menghindar, hingga berita ini di turunkan Kades tidak bersedia di temui.

Dari salah seorang Guru PAUD yang berinisial (M) menjelaskan, gaji yang diterima hanya Rp 300.000/tiga bulan untuk 2 orang Guru, selain itu pula janji di beri baju seragam hingga saat ini belum juga di terima, padahal anggaran untuk itu sudah tersedia dan sudah lama di cairkan, begitu pula isu yang disampaikan salah seorang warga lain, sisa Dana Desa (DD) yang masih ratusan juta lagi. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *